
SAMARINDA. Kalimantan Timur merupakan salah satu daerah
yang kaya sumber daya alam, seperti minyak, gas bumi, dan batu bara.
Namun semuanya tidak dinikmati maksimal oleh rakyat Indonesia, bahkan
rakyat Kaltim.
"Saya minta Pak Jokowi nanti ketika resmi menjabat, agar batasi atau
larang ekspor CPO (crude palm oil), batu bara, gas bumi ke luar dari
Republik Indonesia," tegas Gubernur Kaltim Awang Farouk di acara
Kemajuan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
2011-2025, di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (5/9).
Awang mengungkapkan, dengan berbagai proyek-proyek Master Plan
Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), mulai dari smelter,
pabrik pengolahan sawit, PLTG (pembangkit listrik tenaga gas), apalagi
sedang dibangun sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus, maka semua sumber daya
alam bisa dikelola sendiri. "Kita kelola sendiri, kita bisa. Biar orang
asing yang datang ke sini beli produk jadi kita," ucapnya.
Awang menyesalkan, sebagai daerah yang kaya energi, masyarakat di
Kalimantan harus antre membeli BBM. "Itu bukan terjadi hanya kemarin
saja, antre ketika beli BBM sudah lama terjadi. Itu yang saya bilang
kita punya sumber daya alam yang banyak tapi tidak dirasakan rakyat di
daerah sendiri," ungkapnya.
Awang menambahkan, walaupun Kalimantan memiliki banyak sumber daya
alam, ia menyadari suatu saat pasti akan habis. Untuk itu dirinya sudah
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang andal.
"Sejak 2009 kita sudah beri beasiswa kepada 187.000 mahasiswa untuk
sekolah gratis S-1, S-2 sampai S-3. Migas kita boleh habis, emas kita
boleh habis, tapi kita punya SDM yang andal, bonus demografi akan
menjadi modal kita untuk terus menjadi negara yang maju," tutupnya. (dtc/lhl/k14)
SUMBER : KALTIM POST, SABTU, 6 SEPTEMBER 2014