Kuching - Untuk
menguatkan kampanye positif minyak sawit, Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk mendirikan
Dewan Minyak Sawit Eropa (EPOC, European Palm Oil Council). EPOC diharapkan terbentuk tahun ini
juga, kata Mentan Suswono kemarin.
Rencana pembentukan EPOC termasuk satu
dari beberapa isu yang dibahas dalam Join Committee Meeting ke-6 untuk kerjasama bilateral antara
kedua negara yang diwakili oleh Mentan RI dan Menteri Perladangan dan Komoditi Industri Malaysia Tan
Sri Benard Dompok di Kuching, Sarawak, 13 Mei 2011.
Kedua belah pihak
menilai EPOC penting didirikan sebagai sarana bersama yang akan menyediakan satu platform kolektif
untuk mewakili kedua negara dalam debat publik yang membahas isu-isu seperti keberlanjutan, keamanan
energi dan kesehatan masyarakat yang dilontarkan LSM antisawit, kelompok lobby tertentu, jurnalis
media dan masukan dari anggota parlemen Eropa, jelas Mentan.
Menteri
Perladangan Malaysia menambahkan, JCM ke6 di Kuching juga membicarakan persiapan melakukan misi
bersama kampanye positif sawit di AS pada 24-26 Mei di Washington
DC.
Kedua pihak secara umum telah bersepakat mencermati adanya upaya
labelling terhadap komoditas sawit dari pihak Australia. Kedua pihak memandang perlunya negosiasi
dengan Australia demi masa depan sawit. Indonesia dan Maysia adalah produsen sawit terbesar,
kalau bersatu akan menjadi lkelkuatan besar karena mengusai lebih 90%
sawit.
Penerapan ISPO yang dipelopori Indoinesia per 1 April 2011. Hal
serupa tejadi di malaysia. Penerapan standar ini akan membantu penguatan pasar minyak sawit di
internasional. Tokh, tambah Suswono, ISPO juga mengadopsi standar
RSPO.
Kedua pihak juga menyetujui pengembangan kerjasama dua pihak untuk
komoditas lain seperti lada dan kakao.
SUMBER : STAF AHLI / TENAGA AHLI KEMENTAN