ICOPE 2010: Menuju Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan, Memenuhi Kebutuhan Nasional dan Dunia
02 Februari 2010
Admin Website
Artikel
4650
#img2# Pendekatan yang ramah lingkungan telah dianjurkan dalam industri minyak sawit. Melalui praktik pertanian yang baik tersebut kita dapat bergerak menuju produksi minyak sawit yang berkelanjutan, tidak saja memenuhi kebutuhan nasional, namun juga memenuhi permintaan dunia yang terus meningkat bukan hanya untuk keperluan pangan, tetapi juga untuk oleokimia dan industri biofuel.
Adalah sangat penting bagi seluruh pemangku kepentingan dalam industri minyak sawit seperti produsen, pembeli, pengecer, ilmuwan, perwakilan pemerintah, petani kecil, NGO dan lembaga keuangan untuk bertemu dan menyepakati kriteria minyak sawit untuk disertifikasi ?berkelanjutan (sustainable)."Round Table Sustainable Palm Oil (RSPO)" merupakan organisasi yang mengawasi sertifikasi minyak sawit berkelanjutan tersebut.
Untuk membahas isu yang terkait dengan sawit dan lingkungan, International Conference on Oil Palm (ICOPE) yang pertama diselenggarakan di Bali tahun 2007 dimana lebih dari 400 peserta dari 16 negara ikut berpartisipasi. Banyak isu seperti carbon footprints, emisi gas rumah kaca, keragaman hayati dibahas dan beberapa isu yang memerlukan kajian ilmiah lebih mendalam telah diindetifikasi.
Kali ini adalah saatnya bagi pemangku kepentingan untuk bertemu, berdiskusi dan bertukar informasi yang berkaitan dengan kelapa sawit dan lingkungan melalui ICOPE 2010 di Bali 23-25 Februari yang khusus diselenggarakan untuk memenuhi keperluan tersebut.
Tema konferensi adalah "Pengukuran dan Pengurangan Dampak Lingkungan dan Produksi Minyak Sawit". Diskusi akan terdiri atas lima bagian yaitu kelapa sawit dan perubahan iklim, kelapa sawit dan keanekaragaman hayati, pengukuran dampak lingkungan dari perkebunan kelapa sawit, petani kecil dan lingkungan, dan intensifikasi ekologi perkebunan kelapa sawit.
ICOPE 2010 diselenggarakan bersama oleh Sinar Mas Agribusiness Resources and Technology Research Institute (SMARTRI), CIRAD dan WWF. Konferensi ini akan menyoroti isu terkini yang tengah dihadapi industri minyak sawit. Pembahasan secara terbuka diantara pemangku kepentingan diinisiasi untuk menjernihkan kesalahpahaman dan perbedaan persepsi yang sering muncul di berbagai media terkait keberlanjutan industri ini. Karena pada dasarnya industri kelapa sawit secara transparan berkomitmen menuju produksi minyak sawit berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan, oleokimia dan biofuel.
"Kami yakin, dengan pembahasan dan komunikasi terbuka serta kajian ilmiah yang mendalam, perbedaan-perbedaan dan kontroversi yang selama ini belum terpecahkan dapat dituntaskan dengan bijak, agar kita semua dapat bergerak menuju produksi minyak sawit berkelanjutan. Hal tersebut adalah sangat penting bagi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia yang menjadikan komoditas ini sektor andalan pemasukan devisa. ami berharap bahwa ICOPE 2010 akan mencapai tujuan-tujuan tersebut," ujar Ketua Panitia Penyelenggara ICOPE 2010, J.P. Caliman.
DIKUTIP DARI KOMPAS, SENIN, 1 PEBRUARI 2010