(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Harga TBS Anjlok, Petani Sawit Kelabakan

29 Oktober 2008 Admin Website Artikel 3895
#img1# "Harga itu masih harus dipotong dengan penalti di pabrik serta biaya angkut dari kebun ke pabrik. Sehingga hasil bersih yang diterima petani hanya Rp 350 sampai Rp 400 per kilogram," lapor sejumlah petani SP 1 di Kecamatan Paser Belengkong prihatin.

Petani sangat berharap ada perhatian dari Pemkab Paser, sehingga anjloknya harga TBS tidak sampai berlarut-larut. Pasalnya, jika sampai berlarut-larut, dipastikan ribuan petani akan kesulitan memenuhi kebutuhannya. "Kemana lagi kami mengadu kecuali hanya kepada pemerintah. Kami sangat berharap Pemkab segera mencarikan solusi agar harga buah sawit kembali normal," harap mereka.

Pengaduan senada juga disampaikan petani kelapa sawit di Kecamatan Long Ikis. Bahkan, salah seorang petani melalui SMS ke kolom Kring Bupati menyampaikan harga TBS miliknya hanya dihargai Rp 400 per kilogram.

"Bertahun-tahun kami jadi petani sawit, baru kali ini mengalami harga TBS bisa turun begitu drastis sampai 60 persen. Kami berharap perhatian Pak Bupati, sebab jika hal ini dibiarkan, ribuan warga yang hidupnya bergantung pada sawit bakal kelaparan," kata petani itu.

Menurutnya, akibat anjloknya harga TBS, praktis petani tidak mungkin bisa mengirim buah hasil panen ke pabrik. Mengingat biaya angkut dari kebun ke pabrik cukup mahal akibat kenaikan harga bahan bakar minyak beberapa waktu lalu.

"Karena tidak mungkin kami kirim ke pabrik, mau tidak mau buah sawit terpaksa kami biarkan membusuk di pohon. Kami yakin, para pejabat dan wakil rakyat di DPRD tidak tega melihat penderitaan kami," harap petani.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 29 OKTOBER 2008

Artikel Terkait