Harga Karet Dipermainkan Tengkulak
04 Januari 2010
Admin Website
Artikel
7252
#img1# "Kami sendiri bingung kok harga beli karet petani beda-beda yang dilakukan para tengkulak. Ini jelas-jelas merugikan petani," sesal Wagiman warga Sekolaq Darat kepada harian ini, Rabu (30/12). Ia berharap pemerintah segera bersikap, karena jangan sampai petani menjadi sapi perahan para tengkulak.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kubar Milon membenarkan, jika harga beli getah karet petani bervariasi. Bahkan ia menuding justru harganya dipermainkan. Misalnya saja, sekarang harga jual karet di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) Rp 10 ribu per kilogram, tapi dibeli karet petani Rp 8.500. "Inikan sudah membuat beda harga yang sangat tinggi," sebut Milon.
Menyikapi hal ini ia mengatakan, Pemkab Kubar melalui Disperindagkop Kubar telah melakukan kerja sama dengan tiga perusahaan dari Kalsel yakni PT Bumi Asih Pasaman, PT Dharma Kalimantan Jaya, dan PT Insan Bonavide. "Pada 5 Januari 2010, ketiga perusahaan siap melakukan MoU/Memorandum of Understanding (Nota Kesepahaman) di kantor bupati Kubar," jelasnya.
Pola kerja sama dari MoU tersebut diungkapnya, perusahaan siap membeli karet dengan harga di pabrik dan menerima karetnya juga di lokasi pabrik. Selanjutnya kata dia, yang mengangkut karetnya dari Kubar ke pabrik di Kalsel, akan dilakukan Koperasi Induk Kubar.
Ia mengatakan, harga karet di Kubar akan ditentukan koperasi induk Kubar, setelah dikurangi biaya angkut. Cara ini dipastikan akan membantu petani. Apalagi, ketiga perusahaan tadi bersedia melaporkan harga beli karet setiap minggunya kepada koperasi induk Kubar, yang kemudian akan disebarkan kepada petani. Dalam pembelian karet petani ini ia menambahkan, akan melibatkan koperasi di kampung-kampung sebagai pengumpul.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 2 JANUARI 2010