Harga Kakao Berjangka Turun 54 Poin
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi melaporkan, pada akhir perdagangan di bursa ICE
Futures, harga kakao berjangka, turun.
Harga kakao turun,
setelah sempat mengalami penguatan akibat melemahnya nilai tukar dolas
AS. Harga kakao berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember,
ditutup melemah sebesar 54 poin.
Harga kakao di tingkat pengumpul di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, juga mengalami penurunan harga. Harga kakao berada pada level Rp 22.500 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp 23.800 per kilogram.
Penurunan harga kakao karena dipengaruhi pasokan yang bertambah. Petani di Kabupaten Sigi dan Donggala, misalnya, saat ini sedang panen. Namun, panen kali ini tidak sebanyak tahun lalu, akibat perubahan iklim ekstrem.
Curah hujan selama Januari hingga Agustus 2011 di Sulteng, juga cukup tinggi sehingga banyak buah kakao tidak jadi atau gugur.
Produksi
kakao petani Sulteng saat ini mencapai lebih dari 137.000 ton dengan
luas areal 224.113 hektar. Luas areal tersebut tersebar di 10 kabupaten
yaitu Poso, Morowali, Tojo Una-Una, Buol, Tolitoli, Banggai, Banggai
Kepulauan, Parigi Moutong, Donggala, dan Sigi.
DIKUTIP DARI KOMPAS, JUMAT, 19 AGUSTUS 2011