Gubernur Wajibkan Sawit dan Tambang Integrasi dengan Sapi
SAMARINDA. Gubernur Kaltim H Awang Faroek memerintahkan perusahaan sawit dan tambang melakukan integrasi dengan ternak sapi pada lahan sawit serta konsesi tambang yang dimiliki oleh perusahaan.
"Saya minta Jangan sampai ada pelayanan
administrasi jika belum ada MoU soal integrasi sawit dan tambang
dengan ternak sapi," ucap gubernur dalam penutupan Rapat Koordinasi Pangan
Terpadu 2015 di Lamin Etam Jum'at malam (6/3).
Menurut gubernur
yang secara spontan memanggil Kadis Peternakan Kaltim Ir Dadang
Sudarya serta Kadis Perkebunan serKadisbun Kaltim, Hj Etnawati
sejumlah Kadis lain, menuturkan, akan ada harapan memberikan dukungan
terhadap sukses program populasi 2 juta ekor sapi tahun 2018, jika
ditempuh melalui cara agak memaksa.
Gubernur, mengatakan,
hingga saat ini perlu dilakukan kerjasama berbagai pihak mulai
pemerintah kabupaten/kota, provinsi, perusahaan swasta hingga
pemerintah pusat, guna menyukseskan program 2 juta ekor sapi.
Bentuk
kerjasama disamping soal pendanaan adalah kebijakan mempermudah bagi
investor memperoleh kemudahan berinvestasi, termasuk di sektor
peternakan.
Gubernur kemudian mengakui merasakan betapa sulit
dalam hal koordinasi sehingga kerap kali laju kedatangan investasi
menjadi terhambat.
Memberikan contoh adalah kesulitan bagi
investor memperoleh lahan untuk lokasi usaha justru berasal dari
kota/kabupaten."Pernah ada investor perlu lahan 500 hektar untuk usaha
peternakan, tetapi kesulitannya ijin lahan dari kabupaten itu tidak
kunjung terbit, bahkan hingga bertahun tahun ijin itu tidak pernah
terbit,"keluh gubernur.
Sementara Kadisnak Ir Dadang Sudarya
saat memberikan penjelasan di depan gubernur mengatakan berbagai upaya
telah ditempuh diantaranya mendatangkan indukan sapi baik lokal dan non
lokal, mempergunakan anggaran APBD serta APBN.
Kadisbun Kaltim
saat di berondong pertanyaan tentang integrasi sawit dengan sapi
mengatakan siap mengakomodasinya melalui perkebunan sawit mengunakan
pola inti plasma. "Kami siap dan akan meminta perkebunan sawit inti
plasma di ruas jalan Balikpapan hingga Bontang melakukan
integrasi," ucap Etnawati lantang.(sup).
SUMBER : DINAS PETERNAKAN PROV. KALTIM