SAMARINDA. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan Kaltim
bersama empat provinsi lainnya di Pulau Kalimantan memiliki tugas besar
untuk mewujudkan pulau ini sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil
tambang dan lumbung energi nasional.
"Kalimantan ini adalah pulau harapan Indonesia di masa mendatang. Saat
ini kita berusaha membangun konektivitas tidak hanya se Kaltim dan
Kaltara. Hal itu juga didukung dengan pengembangan beberapa simpul
industri, berupa migas, batu bara, kelapa sawit, baja dan bauksit yang
tersebar di sejumlah daerah di Kalimantan," kata Awang Faroek pada
pertemuan dengan calon investor di ruang Tepian I Kantor Gubernur
Kaltim, Jum’at (6/12).
Awang Faroek menjelaskan Kaltim sebagai salah satu provinsi di
Kalimantan sudah barang tentu berusaha untuk mewujudkan program
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) Koridor Kalimantan. Hal itu bisa dilihat dari upaya Kaltim untuk
mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Maloy, Kutai Timur.
"Maloy Trans Kalimantan Economic Zone (MTKEZ) merupakan kawasan
industri yang terintegrasi yang didalamnya terdapat industri pertanian,
oleochemical, batu bara, aluminium dan lainnya. Kawasan ini sudah
mendapatkan pertujuan Presiden untuk menjadi KEK di wilayah timur
Indonesia," jelasnya.
Selain itu, Kaltim juga memiliki sejumlah peluang dan potensi investasi
di berbagai sektor. Sebagai contoh di sektor peternakan. Dengan
banyaknya lahan eks tambang dan program integrasi sapi dan kelapa sawit,
target swasembada daging sapi bisa segera diwujudkan.
"Target kita bukan lagi satu juta ekor sapi, melainkan dua juta ekor
sapi. Kita punya lahan yang cukup luas, saya optimis target tersebut
dapat tercapai, termasuk target swasembada daging sapi," ucapnya.
Demikian halnya untuk sektor perikanan, Awang Faroek menyebut saat ini
Kaltim sudah mampu swasembada ikan, baik untuk perikanan laut maupun
darat. Namun, diakui, masih kurang untuk sub sektor perikanan tangkap.
"Jika ada pengusaha yang mau berinvestasi pada sektor-sektor tersebut,
kita akan menerima dengan sepenuh hati. Tentunya disertai dengan
pelayanan proses perijinan yang cepat dan mudah," sebutnya.
Disamping target tersebut, Awang Faroek juga menilai perlu digelarnya
pertemuan antara stakeholder untuk setiap sektor. Jika sebelumnya telah
digelar rembuk pendidikan, dan sebentar lagi akan digelar rembuk
kesehatan, dirinya menginginkan digelarnya rembuk pangan.
"Untuk pangan dan sektor lainnya, semua target bisa tercapai dengan
kerja bersama. Dalam lima tahun kedepan harus mencapai target dan semua
SKPD harus kerja keras, Kaltim tidak bisa dibangun secara perseorangan,
melainkan harus dengan kerja bersama. Selama lima tahun terakhir
pembangunan Kaltim sudah bagus. Tinggal mempertahankan dan membuat
Kaltim lebih maju. Makanya target saya adalah Kaltim Maju 2018,"
pungkasnya.
Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala BPPMD Didi Rusdiansyah, Kepala
Dinas Perkebunan Hj Etnawati, Kepala Dinas Peternakan Dadang Sudarya,
Sekretaris Bappeda H Nazrin dan Kepala Biro Ekonomi Setprov Kaltim H Abu
Helmi. (her/hmsprov)
SUMBER :
HUMAS PROV. KALTIM