(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Gubernur Harum Ingin Industri Kelapa Sawit Dikembangkan di Maloy

29 Maret 2025 PPID Berita Daerah 474
Gubernur Harum Ingin Industri Kelapa Sawit Dikembangkan di Maloy

SAMARINDA. Gubernur Kaltim H Rudy Mas'ud (Harum) ingin industri kelapa sawit  dikembangkan di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kutai Timur.  

Lokasi ini dinilai strategis, sementara Kutai Timur dan Kaltim merupakan salah satu produsen terbesar kelapa sawit di Indonesia. Jumlah pabrik kelapa sawit di Kaltim pun relatif jauh lebih banyak dibandingkan Kaltara.

"Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menawarkan kerja sama untuk kelapa sawit. Tapi mereka mau industrinya ada di sana. Tentu saya tidak mau," kata Gubernur Harum  beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda.

Industri kelapa sawit menurut Gubernur, lebih prospektif dikembangkan di Maloy, Kutai Timur. Apalagi, lahan operasional kelapa sawit di Kaltim saat ini sudah mencapai 1,4 juta hektare.

Pengembangan industri kelapa sawit di KEK MBTK ke depan diharapkan mampu menyerap produksi sawit dari Kaltara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

"Karena jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Maloy," kata Gubernur.

Keuntungan bagi Kaltim sendiri, pengembangan Maloy akan memberdayakan aset-aset Pemprov Kaltim yang ada di KEK MBTK. 

Dalam jangka panjang, aset-aset itu diharapkan menjadi penyumbang pendapatan bagi daerah. Bukan menjadi aset tidur yang tidak memberi manfaat apa-apa bagi daerah, bahkan mungkin justru merugikan karena harus mengeluarkan biaya perawatan, pengamanan dan lain-lain.

"Makanya, saya mengarahkan kepada mereka (Kaltara) agar berinvestasi ke Maloy saja," seru Gubernur.

Maloy masa depan akan memiliki prospek yang cerah jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Pasalnya, kawasan industri ini berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang sangat prospektif juga untuk jalur laut perdagangan internasional.

Bagi Kaltim, banyak keuntungan diperoleh jika investasi industri kelapa sawit bisa dibangun di Maloy. Selain memanfaatkan aset-aset provinsi yang tidur, aktivitas dan pertumbuhan kawasan bergerak, membuka lapangan kerja baru dan masyarakat akan terdampak secara ekonomi.
.
"Jika kawasan ini hidup, tentu akan menjadi sumber penting bagi peningkatan penerimaan daerah. Ekspor minyak sawit dan olein bisa dilakukan dari sini," tegas Gubernur optimis. (sul/her/adpimprovkaltim)

SUMBER : SEKRETARIAT

Artikel Terkait