
SAMARINDA. Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim terus berupaya mengembangkan lima
komoditas unggulan (kelapa sawit, karet, kakao lada serta kelapa
dalam/kopyor), sehingga terwujud perkebunan tangguh.
"Kaltim memiliki subsektor perkebunan dengan lima komoditas unggulan.
Pengembangan lima komoditas ini diharapkan mampu mendongkrak
perekonomian daerah," kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati pada Hari
Perkebunan ke-57 di halaman Kantor Disbun Kaltim, Rabu (10/12).
Mewujudkan perkebunan tangguh menurut Etna, sesuai dengan visi
pembangunan subsektor perkebunan Kaltim sekaligus mendukung pencapaian
program prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas.
Menurut Etnawati, subsektor perkebunan telah teruji mampu bertahan
disaat terjadi krisis ekonomi pada era 1980. Saat terjadi gejolak nilai
mata uang yang berimbas pada harga komoditas perkebunan, harga
komoditas lada ketika itu tetap bertahan.
Selain itu, sejak dicanangkan program pembangunan lahan Sejuta Hektar
Sawit hingga kini telah tergarap sejuta hektar lebih. Memasuki periode
kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak yang kedua, telah ditetapkan
pengembangan lahan sawit tahap kedua seluas sejuta hektar.
Sementara komoditas karet juga telah mengalami perkembangan cukup
signifikan baik luasan maupun serapan tenaga kerja. Termasuk gerakan
penanaman karet di lahan-lahan eks tambang serta kebun HTI (hutan
tanaman industri).
Sedangkan komoditas kakao telah dilakukan gerakan nasional (Gernas)
tanaman kakao khususnya di sentra-sentra tanaman kakao termasuk di
wilayah utara dan perbatasan Kaltim dan komoditas lada Kaltim merupakan
plasma nutfah yang dikembangkan dengan pangsa pasar global.
"Kondisi ini memberikan angin segar bagi pelaku usaha di subsektor
perkebunan. Sesuai kebijakan Gubernur Awang Faroek Ishak yang
mengarahkan kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian daerah dan
kesejahteraan rakyat," ujar Etnawati.
Subsektor perkebunan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja serta
peluang usaha bagi masyarakat, sehingga mampu mengentaskan kemiskinan
serta mengurangi angka pengangguran di daerah selain mewujudkan
perkebunan daerah yang tangguh.
Sementara itu Ketua Panitia Hari Perkebunan Sukardi menyebutkan dalam
rangkaian peringatan tahun ini dilaksanakan berbagai kegiatan
diantaranya bhakti sosial melalui donor darah dan bantuan pakaian bekas
layak pakai bagi korban musibah longsor dan kebakaran.
"Kami juga melaksanakan jalan sehat dan gowes serta berbagai lomba di
lingkup dinas termasuk menggelar pasar murah bagi masyarakat. Kita ingin
Hari Perkebunan ini memberikan makna bagi masyarakat, khususnya pelaku
utama dan usaha di subsektor ini," ujar Sukardi.
Peringatan Hari Perkebunan ke-57 Tahun 2014 kali ini dihadiri para
purnatugas yang pernah memimpin SKPD teknis di lingkup Pemprov Kaltim.
juga, dilakukan penyerahan penghargaan dan bantuan bagi petani pekebun,
petugas lapangan dan pegawai serta karyawan Disbun berprestasi. (yans/sul/es/hmsprov)
SUMBER : SEKRETARIAT