Etnawati : Mari Wujudkan Perkebunan Kaltim yang Tangguh
11 Desember 2014
Admin Website
Berita Kedinasan
4605
SAMARINDA. Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim terus berupaya mengembangkan lima
komoditas unggulan (kelapa sawit, karet, kakao lada serta kelapa
dalam/kopyor), sehingga terwujud perkebunan tangguh.
"Kaltim memiliki subsektor perkebunan dengan lima komoditas unggulan. Pengembangan lima komoditas ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah," kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati pada Hari Perkebunan ke-57 di halaman Kantor Disbun Kaltim, Rabu (10/12).
Mewujudkan perkebunan tangguh menurut Etna, sesuai dengan visi pembangunan subsektor perkebunan Kaltim sekaligus mendukung pencapaian program prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas.
Menurut Etnawati, subsektor perkebunan telah teruji mampu bertahan disaat terjadi krisis ekonomi pada era 1980. Saat terjadi gejolak nilai mata uang yang berimbas pada harga komoditas perkebunan, harga komoditas lada ketika itu tetap bertahan.
Selain itu, sejak dicanangkan program pembangunan lahan Sejuta Hektar Sawit hingga kini telah tergarap sejuta hektar lebih. Memasuki periode kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak yang kedua, telah ditetapkan pengembangan lahan sawit tahap kedua seluas sejuta hektar.
Sementara komoditas karet juga telah mengalami perkembangan cukup signifikan baik luasan maupun serapan tenaga kerja. Termasuk gerakan penanaman karet di lahan-lahan eks tambang serta kebun HTI (hutan tanaman industri).
Sedangkan komoditas kakao telah dilakukan gerakan nasional (Gernas) tanaman kakao khususnya di sentra-sentra tanaman kakao termasuk di wilayah utara dan perbatasan Kaltim dan komoditas lada Kaltim merupakan plasma nutfah yang dikembangkan dengan pangsa pasar global.
"Kondisi ini memberikan angin segar bagi pelaku usaha di subsektor perkebunan. Sesuai kebijakan Gubernur Awang Faroek Ishak yang mengarahkan kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan rakyat," ujar Etnawati.
Subsektor perkebunan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja serta peluang usaha bagi masyarakat, sehingga mampu mengentaskan kemiskinan serta mengurangi angka pengangguran di daerah selain mewujudkan perkebunan daerah yang tangguh.
Sementara itu Ketua Panitia Hari Perkebunan Sukardi menyebutkan dalam rangkaian peringatan tahun ini dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya bhakti sosial melalui donor darah dan bantuan pakaian bekas layak pakai bagi korban musibah longsor dan kebakaran.
"Kami juga melaksanakan jalan sehat dan gowes serta berbagai lomba di lingkup dinas termasuk menggelar pasar murah bagi masyarakat. Kita ingin Hari Perkebunan ini memberikan makna bagi masyarakat, khususnya pelaku utama dan usaha di subsektor ini," ujar Sukardi.
Peringatan Hari Perkebunan ke-57 Tahun 2014 kali ini dihadiri para purnatugas yang pernah memimpin SKPD teknis di lingkup Pemprov Kaltim. juga, dilakukan penyerahan penghargaan dan bantuan bagi petani pekebun, petugas lapangan dan pegawai serta karyawan Disbun berprestasi. (yans/sul/es/hmsprov)
SUMBER : SEKRETARIAT
"Kaltim memiliki subsektor perkebunan dengan lima komoditas unggulan. Pengembangan lima komoditas ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah," kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati pada Hari Perkebunan ke-57 di halaman Kantor Disbun Kaltim, Rabu (10/12).
Mewujudkan perkebunan tangguh menurut Etna, sesuai dengan visi pembangunan subsektor perkebunan Kaltim sekaligus mendukung pencapaian program prioritas pembangunan pertanian dalam arti luas.
Menurut Etnawati, subsektor perkebunan telah teruji mampu bertahan disaat terjadi krisis ekonomi pada era 1980. Saat terjadi gejolak nilai mata uang yang berimbas pada harga komoditas perkebunan, harga komoditas lada ketika itu tetap bertahan.
Selain itu, sejak dicanangkan program pembangunan lahan Sejuta Hektar Sawit hingga kini telah tergarap sejuta hektar lebih. Memasuki periode kepemimpinan Gubernur Awang Faroek Ishak yang kedua, telah ditetapkan pengembangan lahan sawit tahap kedua seluas sejuta hektar.
Sementara komoditas karet juga telah mengalami perkembangan cukup signifikan baik luasan maupun serapan tenaga kerja. Termasuk gerakan penanaman karet di lahan-lahan eks tambang serta kebun HTI (hutan tanaman industri).
Sedangkan komoditas kakao telah dilakukan gerakan nasional (Gernas) tanaman kakao khususnya di sentra-sentra tanaman kakao termasuk di wilayah utara dan perbatasan Kaltim dan komoditas lada Kaltim merupakan plasma nutfah yang dikembangkan dengan pangsa pasar global.
"Kondisi ini memberikan angin segar bagi pelaku usaha di subsektor perkebunan. Sesuai kebijakan Gubernur Awang Faroek Ishak yang mengarahkan kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan rakyat," ujar Etnawati.
Subsektor perkebunan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja serta peluang usaha bagi masyarakat, sehingga mampu mengentaskan kemiskinan serta mengurangi angka pengangguran di daerah selain mewujudkan perkebunan daerah yang tangguh.
Sementara itu Ketua Panitia Hari Perkebunan Sukardi menyebutkan dalam rangkaian peringatan tahun ini dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya bhakti sosial melalui donor darah dan bantuan pakaian bekas layak pakai bagi korban musibah longsor dan kebakaran.
"Kami juga melaksanakan jalan sehat dan gowes serta berbagai lomba di lingkup dinas termasuk menggelar pasar murah bagi masyarakat. Kita ingin Hari Perkebunan ini memberikan makna bagi masyarakat, khususnya pelaku utama dan usaha di subsektor ini," ujar Sukardi.
Peringatan Hari Perkebunan ke-57 Tahun 2014 kali ini dihadiri para purnatugas yang pernah memimpin SKPD teknis di lingkup Pemprov Kaltim. juga, dilakukan penyerahan penghargaan dan bantuan bagi petani pekebun, petugas lapangan dan pegawai serta karyawan Disbun berprestasi. (yans/sul/es/hmsprov)
SUMBER : SEKRETARIAT