Pekanbaru -
Negara-negara Eropa tidak bermaksud memboikot produk minyak sawit
mentah alias crude palm oil (CPO) asal Indonesia. Namun, sejumlah
konsumen di negara Eropa menginginkan produk CPO harus ramah lingkungan.
Penegasan
ini disampaikan Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Julian Wilson usai
mengikuti acara Outreach Program on Indonesia’s Palm Oil Industry di
Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Rabu
(13/10/2010).
Menurut Julian, adanya penolakan produk CPO Indonesia bukanlah sebuah
kebijakan negara di Eropa. Begitu juga soal isu bahwa penolakan CPO
Indonesia yang dianggap tidak ramah lingkungan itu sebagai bentuk
persaingan bisnis.
“Kami juga tidak tahu, dari mana isu itu
dihebuskan seolah-olah ada persaingan bisnis yang dengan sengaja untuk
memboikot produk CPO Indonesia. Kami tegaskan, isu tersebut tidak
benar,” kata Julian.
Ia menambahkan, kedatangannya bersama 11
perwakilan negara Eropa ke Riau ini, justru akan membangun hubungan
bisnis yang lebih baik lagi kedepan. Kunjungan perwakilan negara Eropa
ini akan melihat secara langsung persoalan apa saja yang dihadapi dalam
bisnis perkebunan kelapa sawit.
“Kalau Indonesia atau Riau pada
khususnya memiliki persoalan, kita juga di Eropa juga memiliki persoalan
juga. Karena itu kita menginginkan dengan kunjungan ini kami dapat
mengetahui apa yang dihadapi di Riau, termasuk juga kami juga akan
memberikan pengalaman kami,” kata Julian.
Julian mengakui,
konsumen Eropa maupun Asia sebenarnya menginginkan produk CPO tetap
ramah lingkungan. Ini tidak hanya berlaku untuk Indonesia, tapi juga
bagi negara yang juga memproduksi CPO.
Gubernur Riau, Rusli
Zainal dalam kesempatan yang sama menyatakan, Pemerintah Provinsi Riau
siap mendukung program bersama produksi sawit yang ramah lingkungan.
Untuk mewujudkan hal itu, menurut Rusli, pihaknya akan tetap
melaksanakan penegakan hukum bidang lingkungan.
“Pemerintah Riau tetap komitmen untuk menegakan hukum lingkungan bagi perusahaan perkebunan sawit,” kata Rusli.
“Niat
pemerintah daerah yang akan tetap menegakan hukum bidang lingkungan
sangat kami hargai. Kami mengajak bersama agar produk CPO tetap ramah
lingkungan,” tutup Julian.
DIKUTIP DARI DETIK, RABU, 13 OKTOBER 2010