Empat Kendala Harus Segera Diatasi
SANGATTA- Perkembangan sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai
Timur sangat pesat. Hal itu terbukti hingga tahun 2010 ini terdapat
sekitar 53 perusahaan besar bidang perkebunan yang berinvestasi membuka
perkebunan sawit di daerah ini.
“Sedangkan total luas izin yang diberikan oleh Pemkab Kutim sekitar
720.746,77 hektare,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kutim Akhmadi
Baharudin pada acara Forum Agribisnis Klub di ruang Meranti Kantor
Bupati Kutim, Rabu (20/10) lalu.
Selanjutnya izin untuk hak guna usaha (HGU) seluas 225.296,21
hektare. Untuk sementara luas lahan yang sudah ditanami mencapai
177.713,38 hektare, terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM)
119.974,58 hektare dan tenaman menghasilkan (TM) 54.733,80 hektare.
Pengembangan kebun sawit tersebut juga berimbas pada perluasan kebun
sawit untuk masyarakat. Dijelaskan oleh Akhmadi, perkembangan kebun
kelapa sawit rakyat sampai dengan tahun 2010 sudah mencapai 47.344
hektare. Kebun kelapa sawit rakyat swadaya berbantuan dan swadaya murni
12.050 hektare. Sedangkan kebun kelapa sawit pola kemitraan seluas
35.294 hektare.
“Kebun pola kemitraan itu diperuntukkan bagi 8.937 kepala keluarga
dan 56 koperasi yang sedang berjalan. Berikut koperasi kemitraan
sebanyak 107 koperasi, 33.044 hektare TBM dan 2.250 hektare TM,”
jelasnya.
Sementara itu jumlah benih atau bibit yang terpakai sebanyak
21.217.570, dengan rincian tahun 2009 sebanyak 12.990.820 bahan tanaman
2011, tahun 2010 sebanyak 8.276.750 (SP2AB) Bahan Tanaman 2012, total
telah 21.267.570 butir bibit kelapa sawit telah digunakan. Jika dihitung
per hektare memerlukan 200 butir kecambah, maka akan ada penambahan
areal pada akhir tahun 2012 seluas 106.000 hektare.
“Dari semua kemajuan pengembangan perkebunan tersebut bukan berarti
tidak memenuhi kendala. Hingga saat ini masih ada empat kendala utama
yang harus segera diatasi adalah kepastian tata ruang, tapal batas
desa, dukungan infrastruktur serta kurangnya petugas lapangan atau
petugas pendamping kemitraan,” papar Akhmadi.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 23 OKTOBER 2010