JAKARTA--MICOM: Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor lemak
dan minyak hewan/nabati Indonesia pada Juli 2011 turun US$1,103 miliar
jika dibandingkan dengan Juni 2011.
Staf Ahli Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Bambang
Dradjat menyatakan penurunan tersebut disebabkan produksi negara-negara
pesaing lebih bagus, sehingga harga CPO Indonesia turun.
"Tapi kondisi ini tidak akan bertahan. Ke depannya, kita dapat meningkatkan ekspor karena harga CPO tetap," ujarnya.
Dia melanjutkan, produksi CPO pada semester II 2011 akan mencapai
sekitar 17 juta ton-18 juta ton CPO. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi
jika dibandingkan dengan produksi semester I 2011 yang sebesar 6 juta
ton.
Menurut Bambang, target produksi itu akan tercapai bila tidak ada perubahan kondisi.
"Ekspor semester II diperkirakan akan lebih tinggi. Melihat tren
tahunan ekspor 2010 karena hari raya Lebaran, dan upacara keagamaan di
negara-negara tujuan ekspor. Ini akan meningkatkan kembali nilai ekspor
Indonesia pada bulan mendatang," klaimnya.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SELASA,6 SEPTEMBER 2011