Ekspor CPO akan Naik Kembali
06 September 2011
Admin Website
Artikel
4510
JAKARTA--MICOM: Badan Pusat Statistik merilis nilai ekspor lemak
dan minyak hewan/nabati Indonesia pada Juli 2011 turun US$1,103 miliar
jika dibandingkan dengan Juni 2011.
Staf Ahli Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Bambang Dradjat menyatakan penurunan tersebut disebabkan produksi negara-negara pesaing lebih bagus, sehingga harga CPO Indonesia turun.
"Tapi kondisi ini tidak akan bertahan. Ke depannya, kita dapat meningkatkan ekspor karena harga CPO tetap," ujarnya.
Dia melanjutkan, produksi CPO pada semester II 2011 akan mencapai sekitar 17 juta ton-18 juta ton CPO. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi semester I 2011 yang sebesar 6 juta ton.
Menurut Bambang, target produksi itu akan tercapai bila tidak ada perubahan kondisi.
"Ekspor semester II diperkirakan akan lebih tinggi. Melihat tren tahunan ekspor 2010 karena hari raya Lebaran, dan upacara keagamaan di negara-negara tujuan ekspor. Ini akan meningkatkan kembali nilai ekspor Indonesia pada bulan mendatang," klaimnya.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SELASA,6 SEPTEMBER 2011
Staf Ahli Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Bambang Dradjat menyatakan penurunan tersebut disebabkan produksi negara-negara pesaing lebih bagus, sehingga harga CPO Indonesia turun.
"Tapi kondisi ini tidak akan bertahan. Ke depannya, kita dapat meningkatkan ekspor karena harga CPO tetap," ujarnya.
Dia melanjutkan, produksi CPO pada semester II 2011 akan mencapai sekitar 17 juta ton-18 juta ton CPO. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan produksi semester I 2011 yang sebesar 6 juta ton.
Menurut Bambang, target produksi itu akan tercapai bila tidak ada perubahan kondisi.
"Ekspor semester II diperkirakan akan lebih tinggi. Melihat tren tahunan ekspor 2010 karena hari raya Lebaran, dan upacara keagamaan di negara-negara tujuan ekspor. Ini akan meningkatkan kembali nilai ekspor Indonesia pada bulan mendatang," klaimnya.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SELASA,6 SEPTEMBER 2011