Disbun Salurkan Bantuan Alat Budidaya Perkebunan
22 Agustus 2014
Admin Website
Berita Kedinasan
3783
SAMARINDA. Dalam upaya mendukung peningkatan produksi dan produktivitas serta
kualitas komoditi tanaman perkebunan khususnya terkait produk pasca
panen, maka Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Perkebunan
menyalurkan bantuan alat budidaya perkebunan.
Untuk tahun anggaran 2014 ini tidak kurang Rp2,45 miliar yang disalurkan guna mendukung kegiatan usaha budidaya kakao, karet, lada dan kelapa meliputi Kabupaten Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Barat dan Penajam Paser Utara serta Samarinda.
Masing-masing untuk alat bantu budidaya kakao sebesar Rp561,23 juta untuk Kabupaten Berau dan Kutai Timur. Alat bantu budidaya kelapa senilai Rp313,35 juta untuk Kutai Kartanegara, Samarinda dan Penajam Paser Utara.
Sementara itu bantuan alat budidaya lada senilai Rp636,49 juta untuk Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Alat budidaya karet sebesar Rp939,91 juta meliputi Paser, Kutai Kertanegara, Kutai Barat, Kutai Timur dan Penajam Paser Utara.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati Usman mengatakan Gubernur Awang Faroek Ishak telah menetapkan program-program pembangunan yang pro rakyat termasuk di subsektor perkebunan Kaltim.
"Kaltim ini merupakan daerah yang sangat sesuai untuk pengembangan dan pembangunan subsektor perkebunan dengan berbagai komoditinya. Bantuan yang diberikan dimaksudkan untuk memacu semangat pekebun agar produksinya lebih berkualitas," ujar Etnawati.
Potensi perkebunan yang dikembangkan di masing-masing daerah saat ini sangat besar, karennya Pemprov Kaltim melalui Disbun terus berkomitmen untuk memberikan perhatian dengan menyalurkan bantuan berupa peralatan budidaya perkebunan di sentra-sentra produksi.
Etnawati mengakui bantuan yang diberikan Pemprov Kaltim selama ini tidak seberapa besar bagi petani pekebun di kabupaten dan kota. "Namun bantuan yang kita berikan ternyata mampu memotivasi pekebun agar lebih produktif dengan produksi lebih berkualitas," jelasnya.
Alat budidaya yang diberikan diantaranya untuk budidaya kakao berupa hand sprayer, gerobak dorong dan gunting pangkas masing-masing 69 unit, mesin pencacah dua unit dan bak fermentasi empat unit untuk Kabupaten Kutai Timur untuk lahan seluas 125 hektar (69 KK).
Sedangkan bantuan alat budidaya kakao untuk Kabupaten Berau lahan seluas 225 ha (194 KK) berupa hand sprayer, gerobak doronhg dan gunting pangkas masing-masing 194 unit, mesin pencacah empat unit dan bak fermentasi 10 unit. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI
Untuk tahun anggaran 2014 ini tidak kurang Rp2,45 miliar yang disalurkan guna mendukung kegiatan usaha budidaya kakao, karet, lada dan kelapa meliputi Kabupaten Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Paser, Kutai Barat dan Penajam Paser Utara serta Samarinda.
Masing-masing untuk alat bantu budidaya kakao sebesar Rp561,23 juta untuk Kabupaten Berau dan Kutai Timur. Alat bantu budidaya kelapa senilai Rp313,35 juta untuk Kutai Kartanegara, Samarinda dan Penajam Paser Utara.
Sementara itu bantuan alat budidaya lada senilai Rp636,49 juta untuk Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Alat budidaya karet sebesar Rp939,91 juta meliputi Paser, Kutai Kertanegara, Kutai Barat, Kutai Timur dan Penajam Paser Utara.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati Usman mengatakan Gubernur Awang Faroek Ishak telah menetapkan program-program pembangunan yang pro rakyat termasuk di subsektor perkebunan Kaltim.
"Kaltim ini merupakan daerah yang sangat sesuai untuk pengembangan dan pembangunan subsektor perkebunan dengan berbagai komoditinya. Bantuan yang diberikan dimaksudkan untuk memacu semangat pekebun agar produksinya lebih berkualitas," ujar Etnawati.
Potensi perkebunan yang dikembangkan di masing-masing daerah saat ini sangat besar, karennya Pemprov Kaltim melalui Disbun terus berkomitmen untuk memberikan perhatian dengan menyalurkan bantuan berupa peralatan budidaya perkebunan di sentra-sentra produksi.
Etnawati mengakui bantuan yang diberikan Pemprov Kaltim selama ini tidak seberapa besar bagi petani pekebun di kabupaten dan kota. "Namun bantuan yang kita berikan ternyata mampu memotivasi pekebun agar lebih produktif dengan produksi lebih berkualitas," jelasnya.
Alat budidaya yang diberikan diantaranya untuk budidaya kakao berupa hand sprayer, gerobak dorong dan gunting pangkas masing-masing 69 unit, mesin pencacah dua unit dan bak fermentasi empat unit untuk Kabupaten Kutai Timur untuk lahan seluas 125 hektar (69 KK).
Sedangkan bantuan alat budidaya kakao untuk Kabupaten Berau lahan seluas 225 ha (194 KK) berupa hand sprayer, gerobak doronhg dan gunting pangkas masing-masing 194 unit, mesin pencacah empat unit dan bak fermentasi 10 unit. (yans/sul/hmsprov)
SUMBER : BIDANG PRODUKSI