Disbun Maksimalkan UPTD Pengembangan Bahan Tanaman
07 Juli 2014
Admin Website
Berita Daerah
3637
TANJUNG REDEB. Komoditi karet merupakan komoditi unggulan perkebunan yang diminati petani
pekebun untuk dikembangkan secara swadaya. Permintaan akan bibit karet setiap
tahunnya pun terus mengalami peningkatan. Sementara penyedia bibit karet
di daerah masih sangat terbatas.
Di Kabupaten Berau penyedia atau penangkar karet yang bersertifikasi
baru satu kelompok yang ada di Kampung Tanjung Perangat di Kecamatan
Sambaliung. Meskipun baru satu yang mengantongi sertifikat penangkar,
namun keberadaan penyedia bibit karet okulasi ini menjadi bagian dari
pemenuhan permintaan bibit karet setiap tahunnya yang terus bertambah.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Basri Sahrin yang dihubungi media ini, Minggu
(6/7) kemarin, mengatakan, keberadaan penangkar di daerah ini baru
mampu memenuhi permintaan bibit karet untuk petani di sekitar Kabupaten
Berau. Itu pun belum terpenuhi secara keseluruhan. Sehingga sebagian
petani masih harus mendatangkan bibit karet dari daerah lain.
Selama ini daerah yang menjadi penyuplai bibit karet ke Berau
disebutkannya berasal dari Kalimantan Selatan. "Kalau penangkar yang
bersertifikat baru satu kelompok di daerah ini dan memang masih sangat
kurang dibanding dengan permintaan bibit karet dari petani," ungkapnya.
Untuk itu dijelaskan Basri, pihaknya terus berupaya memberikan
pembinaan kepada para petani agar secara perlahan mampu menjadi
penangkar yang bersertifikat. Selain itu dijelaskan Basri, Dinas
Perkebunan juga akan memaksimalkan keberadaan Unit Pelaksana Teknis
Dinas (UPTD) pengembangan bahan tanaman untuk menjadi penangkar karet di
daerah ini.
Bahkan ke depannya diharapkan penangkar di Kabupaten Berau ini akan
menjadi penyuplai bibit karet untuk beberapa kabupaten di wilayah utara. "Mereka dari daerah utara sering bertanya ke kita untuk mendapat bibit
karet dan ini peluang yang akan kita maksimalkan untuk menambah
penangkar karet di daerah kita ini," jelasnya.
Untuk mendukung pengembangan karet ini, disebutkan Basri, Dinas
Perkebunan juga sudah memberikan pelatihan kepada petugas pemandu lapang
yang nantinya akan memberikan pendampingan secara langsung kepada
petani. Maupun mendukung program pengembangan bahan tanaman ini. "SDM
(sumber daya manusia) yang kita utamakan dan kita sudah meningkatkan
kompetensi pemandu lapang melalui pelatihan untuk mendukung program
ini," tandasnya.
Sementara Kepala UPTD Pengembangan Bahan Tanaman, Donny P Manoeroe,
mengatakan, pihaknya telah mulai melakukan pembangunan kebun entres
hingga tahun 2015 mendatang. Di samping juga tengah mempersiapkan
regulasi atau aturan terkait penerapan besaran tarif dari kegiatan
produksi bibit yang dilakukan di UPTD tersebut. “Kita sudah lakukan
berbagai persiapan dan saat ini masih tahap pembangunan kebun entres
sampai 2015 nanti,” jelasnya. (hms9/one/k14)
SUMBER : http://kaltimpost.co.id/berita/detail/83140-masih-kekurangan-penangkar-karet.html
SUMBER : http://kaltimpost.co.id/berita/detail/83140-masih-kekurangan-penangkar-karet.html