(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Disbun Maksimalkan UPTD Pengembangan Bahan Tanaman

07 Juli 2014 Admin Website Berita Daerah 3637
Disbun Maksimalkan UPTD Pengembangan Bahan Tanaman
TANJUNG REDEB. Komoditi karet merupakan komoditi unggulan perkebunan yang diminati petani pekebun untuk dikembangkan secara swadaya. Permintaan akan bibit karet setiap tahunnya pun terus mengalami peningkatan. Sementara penyedia bibit karet di daerah masih sangat terbatas.
 
Di Kabupaten Berau penyedia atau penangkar karet yang bersertifikasi baru satu kelompok yang ada di Kampung Tanjung Perangat di Kecamatan Sambaliung. Meskipun baru satu yang mengantongi sertifikat penangkar, namun keberadaan penyedia bibit karet okulasi ini menjadi bagian dari pemenuhan permintaan bibit karet setiap tahunnya yang terus bertambah.
 
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Basri Sahrin yang dihubungi media ini, Minggu (6/7) kemarin, mengatakan, keberadaan penangkar di daerah ini baru mampu memenuhi permintaan bibit karet untuk petani di sekitar Kabupaten Berau. Itu pun belum terpenuhi secara keseluruhan. Sehingga sebagian petani masih harus mendatangkan bibit karet dari daerah lain.
 
Selama ini daerah yang menjadi penyuplai bibit karet ke Berau disebutkannya berasal dari Kalimantan Selatan. "Kalau penangkar yang bersertifikat baru satu kelompok di daerah ini dan memang masih sangat kurang dibanding dengan permintaan bibit karet dari petani," ungkapnya.
 
Untuk itu dijelaskan Basri, pihaknya terus berupaya memberikan pembinaan kepada para petani agar secara perlahan mampu menjadi penangkar yang bersertifikat. Selain itu dijelaskan Basri, Dinas Perkebunan juga akan memaksimalkan keberadaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pengembangan bahan tanaman untuk menjadi penangkar karet di daerah ini.
 
Bahkan ke depannya diharapkan penangkar di Kabupaten Berau ini akan menjadi penyuplai bibit karet untuk beberapa kabupaten di wilayah utara. "Mereka dari daerah utara sering bertanya ke kita untuk mendapat bibit karet dan ini peluang yang akan kita maksimalkan untuk menambah penangkar karet di daerah kita ini," jelasnya.
 
Untuk mendukung pengembangan karet ini, disebutkan Basri, Dinas Perkebunan juga sudah memberikan pelatihan kepada petugas pemandu lapang yang nantinya akan memberikan pendampingan secara langsung kepada petani. Maupun mendukung program pengembangan bahan tanaman ini. "SDM (sumber daya manusia) yang kita utamakan dan kita sudah meningkatkan kompetensi pemandu lapang melalui pelatihan untuk mendukung program ini," tandasnya.
 
Sementara Kepala UPTD Pengembangan Bahan Tanaman, Donny P Manoeroe, mengatakan, pihaknya telah mulai melakukan pembangunan kebun entres hingga tahun 2015 mendatang. Di samping juga tengah mempersiapkan regulasi atau aturan terkait penerapan besaran tarif dari kegiatan produksi bibit yang dilakukan di UPTD tersebut. “Kita sudah lakukan berbagai persiapan dan saat ini masih tahap pembangunan kebun entres sampai 2015 nanti,” jelasnya. (hms9/one/k14)

SUMBER : http://kaltimpost.co.id/berita/detail/83140-masih-kekurangan-penangkar-karet.html

Artikel Terkait