SAMARINDA. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Balai
Pelatihan Teknis Pertanian (Bapeltan) Kaltim bekerjasama dengan Dinas
Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Teknologi Terapan Perkebunan (T2P) menggelar pelatihan pengolahan kelapa
dalam yang dianggap memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kepala Disbun Kaltim Etnawati mengungkapkan bahwa kelapa dalam merupakan
salah satu komoditi anggulan perkebunan yang memiliki nilai ekonomi
cukup tinggi apabila dapat dikelola dengan baik bahkan mampu
menghasilkan berbagai produk rumahan. Selama ini masyarakat masih
menggunakan dan memanfaatkan kelapa hanya untuk kebutuhan kegiatan rumah
tangga ataupun keperluan usaha saja.
"Padahal, apabila diolah sesuai dengan teknologi, maka komoditi ini akan
mampu menghasilkan berbagai produk industri," jelas Etnawati.
Seperti kegiatan berupa pelatihan yang dilaksanakan Bapeltan dan Disbun
Kaltim melalui UPTD T2P bagi THL (Tenaga Harian Lepas) Tenaga Bantu
Penyuluh Pertanian dari 14 kabupaten dan kota se-Kaltim terhadap
pengolahan hasil perkebunan khususnya kelapa.
Ternyata kelapa ini dapat diolah untuk berbagai produk rumahan terutama
bagi pelaku Usaha Kecil Menengah. Misalnya, kelapa dapat dibuat nata de
coco, sirup coco pandan, selai, minyak goreng, sabun bahkan virgin
coconut oil dan bio diesel.
Pelatihan ini menurut Etnawati, sebagai upaya memberikan tambahan
pengetahuan dan keterampilan bagi THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di
lapangan, sekaligus untuk menjadikan keahliannya dalam meningkatkan
pendapatan dalam keluarga maupun masyarakat.
"Minimal nantinya para THL yang mengikuti pelatihan ini akan memiliki
kemampuan untuk mengolah hasil perkebunan khususnya kelapa untuk usaha
industri rumahan atau UKM. Sehingga akan mampu meningkatkan
penghasilannya yang berimbas pada kesejahteraannya," harap Etnawati.
Sementara itu Ketua Panitia Pelatihan Jaswadi mengemukakan peserta
pelatihan merupakan tenaga penyuluh yang bertugas di pedesaan dan
melalui pelatihan ini selain untuk bekal mendukung kegiatannya
dilapangan juga untuk keterampilan dalam pengembangan industri rumahan.
"Pelatihan tektis pengolahan hasil perkebunan ini dilaksanakan selama
satu minggu dan diikuti 30 peserta dari 14 kbaupaten dan kota
se-Kaltim. selain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guna
mendukung tugas di wilayah binaan, juga untuk meningkatkan pendapatannya
melalui industri rumahan," ujar Jaswadi.
Ditambahkannya, UPTB Bapeltan telah memberikan berbagai pelatihan bagi
peningkatan pengetahuan dan keterampilan THL Tenaga Bantu Penyuluh
Pertranian di Kaltim. Diantaranya yang telah dilaksanakan pelatihan
teknis pengolahan hasil tanaman pangan, peternakan dan perkebunan
selanjutnya pengolahan hasil perikanan dan kelautan. Pelatihan kali ini
dilaksanakan di UPTD T2P. (yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN