(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Disbun Gelar SLPHT Lada

20 Juli 2016 Admin Website Berita Kedinasan 4021
Disbun  Gelar SLPHT Lada
TANJUNG REDEB. Komoditas lada di Kabupaten Berau menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan yang kini semakin banyak dikembangkan. Dalam meningkatkan produksi pekebun, Pemkab Berau terus memberikan pendampingan kepada pekebun lada. Salah satunya melalui program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Tidak hanya dari alokasi APBD Berau, program juga mendapat dukungan Pemprov Kalimantan Timur melalui Dinas Perkebunan Kaltim. Tahun ini, program SLPHT dukungan Disbun Kaltim digelar di Kampung Pesayan Kecamatan Sambaliung. Pelatihan yang digelar Senin (18/7), dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati. Menghadirkan narasumber Diah Manohara dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) Bogor.

Etnawati menyampaikan bahwa SLPHT salah satu program pendampingan kepada pekebun dalam upaya peningkatan produksi. Pelatihan yang diberikan selama 16 kali pertemuan tersebut dapat dimanfaatkan petani dengan maksimal. Ia berharap, melalui pelatihan, pekebun lada dapat mengoptimalkan budi daya lada yang telah dilakukan. Dengan SLPHT, pekebun dapat melakukan terobosan baru dalam membudidayakan lada.

Salah satunya, disampaikan Etnawati, integrasi kebun lada dengan peternakan. Jika pekebun lada selama ini menggunakan turus ulin, mendatang bisa menggunakan turus tanaman hidup dengan jenis pohon tertentu. Daun dari pohon yang menjadi turus lada bisa menjadi pakan ternak yang dikembangkan petani. Jadi, tidak saja menerima hasil panen dari lada, namun pekebun dapat menambah pendapatan dari peternakan. "Integrasi kebun lada dengan peternakan sangat bisa dilakukan dan menggunakan turus hidup akan lebih memperpanjang masa tumbuh lada," ungkapnya.

Kepala Disbun Berau Fattah Hidayat melalui Kabid Perlindungan perkebunan Amran Arief mengatakan, program SLPHT di Kabupaten Berau dilakukan bertahap pada kelompok pekebun di beberapa komoditas selain lada, juga pada kakao dan karet. Bahkan ke depan, SLPHT juga diprogramkan untuk komoditas kelapa dalam dan kelapa sawit. Pihaknya terus berupaya menggaet anggaran dari provinsi maupun pusat untuk mendukung anggaran dari APBD Berau.

Pada 2016 ini, dikatakannya, selain dari Disbun Kaltim juga ada lima kelas SLPHT yang digelar selama empat bulan dengan 16 kali pertemuan. Dua kelas untuk lada di Kampung Melati Jaya dan Pilanjau serta komoditas kakao di Kampung Merasa, Batu Rajang, dan Long Lanuk. "Sejak program SLPHT dimulai 2002, sebanyak 3.440 pekebun mengikuti pelatihan. Usulan diadakannya SLPHT terus bertambah dari para pekebun," tandasnya. (hms4/waz/k11)

SUMBER : BIDANG PERLINDUNGAN

Artikel Terkait