Delapan Hektar Sawit Terserang Penyakit Ganoderma
SAMARINDA. Sekitar delapan hektar perkebunan kelapa
sawit milik masyarakat Desa Kelempangsari Kecamatan Kuaro Paser terserang
penyakit Ganoderma sp atau penyakit busuk pangkal batang.
Delapan hektar yang terserang penyakit busuk pangkal batang itu terdiri tiga
hektar serangan berat dan lima
hektar terkena serangan ringan.
Walaupun tahun tanam 1983–1984 atau berumur sekitar 32 tahun, menurut Kepala
Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati, tanaman tidak bisa dibiarkan karena penyakit
dapat menyebar.
"Tanaman memang sudah waktunya direplanting karena berumur tua sekitar 32
tahun," katanya pada pelatihan pengendalian teknis penyakit Ganoderma sp pada
Kelapa Sawit di Paser, Rabu (1/6).
Disebutkannya luasan keseluruhan lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat Desa
Kelempangsari mencapai 700 ha.
Permasalahnya lanjut Etna, bagaimana mengatisipasi penyakit Ganoderma pasca
replanting tanaman tua dan sudah terkena penyakit. Utamanya, cara penanaman
kembali sehingga kelapa sawit tidak terkena penyakit.
Diharapkan melalui pelatihan teknis maka petani pekebun memahami gejala dan
tanda-tanda penyakit ganoderma termasuk cara pengendaliannya.
"Terpenting adalah tanaman kelapa sawit di Desa Kelempangsari ini memang sudah
waktunya untuk direplanting maka perlu diketahui cara replanting dan pasca
replanting," ungkapnya.
Dia menambahkan luasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Paser mencapai
162.493,13 ha terdiri kebun rakyat 71.377 ha dan perkebunan perusahaan
91.116,13 ha.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari (31 Mei-1 Juni) diikuti 50 peserta.
Tampak Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Paser serta Camat
Kuaro dan Kepala Desa Kelempangsari. Narasumber PPKS Medan dan Unmul Samarinda.(yans/adv)
SUMBER : UPTD PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN