Dari Kaltim untuk Kebangkitan Pertanian Nasional
18 Juni 2011
Admin Website
Artikel
4664
Pagi ini GOR Aji Imbut Tenggarong Seberang akan menjadi saksi sejarah
dimulainya even kebanggaan petani dan nelayan seluruh Indonesia. Pagi
ini, Wakil Presiden Boediono akan membuka Pekan Nasional (Penas) XIII
Petani Nelayan 2011 yang diharapkan bisa menjadi momentum tepat bagi
kebangkitan pertanian nasional dan khususnya Kalimantan Timur.
"Mari jadikan Penas XIII ini menjadi momentum kebangkitan Petani-Nelayan Indonesia dan kebangkitan pertanian Indonesia. Kebangkitan yang sama juga harus terjadi di Kaltim," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Jumat (17/6). Kaltim, kata Awang Faroek sesungguhnya telah memulai kebangkitan pertaniannya.
Hal itu setidaknya terlihat dari program pembangunan yang saat ini gencar dilaksanakan menuju pembangunan pertanian dalam arti luas dan menjadi program prioritas pembangunan daerah.
Gubernur mengatakan, sangat disadari bahwa kekayaan sumber daya alam tak terbarukan yang dimiliki Kaltim dan menjadi pundi-pundi devisa Negara, pada saatnya akan menyusut dan habis. Jika Kaltim tidak menyiapkan lokomotif ekonomi baru berbasis kekuatan ekonomi terbarukan (pengembangan pertanian dan industri pertanian), maka bukan mustahil kelak Kaltim akan berubah menjadi daratan mati yang hanya menyisakan kubangan eksploitasi tanpa arti.
Dua klaster nasional yang telah ditetapkan 2010 lalu, yakni Klaster Industri Oleochemical berbasis pertanian di Maloy Kutai Timur dan Klaster Industri berbasis migas dan kondensat di kota Bontang, diyakini akan menjadi bagian sukses bangunan lokomotif ekonomi baru tersebut. Pemprov Kaltim juga menggencarkan berbagai program pembangunan pertanian dalam arti ke seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Namun menurut Gubernur Awang Faroek, rencana-rencana tersebut hanya akan berjalan maksimal jika mendapat dukungan infrastruktur yang baik, diantaranya jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, ketersediaan listrik dan air bersih dan berbagai infrastruktur pendukung lainnya.
"Penetapan kedua klaster ini diyakini akan sangat berperan penting dalam meng-gerakkan perekonomian daerah dan nacional. Pada akhirnya juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Awang.
Sementara terkait semangat mencapai swasembada pangan, Kaltim juga telah menggencarkan upaya serius lainnya yakni rencana pengembangan Delta Kayan Food Estate di Kabupaten Bulungan. Di kawasan ini, Kaltim akan membangun lahan persawahan seluas 30.000 hektar bekerja sama dengan PT. Sang Hyang Sri. Gubernur sangat berharap, Penas benar-benar akan memberi motivasi kepada masyarakat untuk tidak malu dan ragu memajukan usaha pertanian di Kaltim.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Mari jadikan Penas XIII ini menjadi momentum kebangkitan Petani-Nelayan Indonesia dan kebangkitan pertanian Indonesia. Kebangkitan yang sama juga harus terjadi di Kaltim," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Jumat (17/6). Kaltim, kata Awang Faroek sesungguhnya telah memulai kebangkitan pertaniannya.
Hal itu setidaknya terlihat dari program pembangunan yang saat ini gencar dilaksanakan menuju pembangunan pertanian dalam arti luas dan menjadi program prioritas pembangunan daerah.
Gubernur mengatakan, sangat disadari bahwa kekayaan sumber daya alam tak terbarukan yang dimiliki Kaltim dan menjadi pundi-pundi devisa Negara, pada saatnya akan menyusut dan habis. Jika Kaltim tidak menyiapkan lokomotif ekonomi baru berbasis kekuatan ekonomi terbarukan (pengembangan pertanian dan industri pertanian), maka bukan mustahil kelak Kaltim akan berubah menjadi daratan mati yang hanya menyisakan kubangan eksploitasi tanpa arti.
Dua klaster nasional yang telah ditetapkan 2010 lalu, yakni Klaster Industri Oleochemical berbasis pertanian di Maloy Kutai Timur dan Klaster Industri berbasis migas dan kondensat di kota Bontang, diyakini akan menjadi bagian sukses bangunan lokomotif ekonomi baru tersebut. Pemprov Kaltim juga menggencarkan berbagai program pembangunan pertanian dalam arti ke seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Namun menurut Gubernur Awang Faroek, rencana-rencana tersebut hanya akan berjalan maksimal jika mendapat dukungan infrastruktur yang baik, diantaranya jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, ketersediaan listrik dan air bersih dan berbagai infrastruktur pendukung lainnya.
"Penetapan kedua klaster ini diyakini akan sangat berperan penting dalam meng-gerakkan perekonomian daerah dan nacional. Pada akhirnya juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Awang.
Sementara terkait semangat mencapai swasembada pangan, Kaltim juga telah menggencarkan upaya serius lainnya yakni rencana pengembangan Delta Kayan Food Estate di Kabupaten Bulungan. Di kawasan ini, Kaltim akan membangun lahan persawahan seluas 30.000 hektar bekerja sama dengan PT. Sang Hyang Sri. Gubernur sangat berharap, Penas benar-benar akan memberi motivasi kepada masyarakat untuk tidak malu dan ragu memajukan usaha pertanian di Kaltim.
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM