TENGGARONG - Setelah mendengarkan presentasi persiapan
Penas KTNA yang disampaikan Ketua Pelaksana Penas XIII Kabupaten HAPM
Haryanto Bachroel, Bupati Rita Widyasari didampingi Wabup HM Ghufron
Yusuf, Jumat (11/2) siang lalu langsung mengunjungi lokasi demplot
percontohan pertanian yang berada di belakang Kompleks Stadion Madya
Tenggarong Seberang.
Setibanya di lokasi demplot, Wakil Koordinator Sekretariat Penas XIII
Fajri Tridalaksana menjelaskan kepada Bupati Rita Widayasari mulai dari
akses masuk ke lokasi demplot yang akan dilalui Preseiden RI, antisipasi
genangan air dengan menyiapkan pintu air ketika pasang datang dapat
dipompa untuk kemudian dialirkan ke Sungai Mahakam.
"Akses jalan RI 1 (presiden) ini harus kita persiapkan matang, sebab
pengamanannya sangatlah ketat, dengan demikian kita dapat
mengantisipasinya berjalan baik dan lancar," katanya.
Dibantu salahsatu ahli pertanian dari Malang menjelaskan, dalam lokasi
demplot ini nantinya akan dimunculkan tanaman alternative. Salahsatunya 7
varietes unggulan dari Malang seperti ubi kayu, umbian, dan sagu dengan
mengangkat konsep pangan alternatif. "Hal ini sesuai dengan pesan
Presiden melalui menterinya di Jawa Timur, Penas di Kukar harus
dimunculkan tanaman alternatif untuk 7 varietes unggul," jelasnya lagi.
Ditambahkan, untuk mengantisipasi pada bulan basah yang berisiko
banjir, maka harus dibuatkan jaringan irigasi, baik itu dalam hal
pengairan tanaman yang membutuhkan air berbeda-beda dapat diatur. "Pada
saat memerlukan air kita berikan dengan sistem pengaturan yang maksimal
sesuai kebutuhan masing-masing," jelasnya.
Setelah mendengarkan penjelasan, Rita Widyasari berharap kepada semua
SKPD untuk terus bekerja dalam mempersiapkan pelaksanaan Penas yang akan
dihadiri 30 ribu orang, termasuk persiapan lokasi demplot percontohan.
Menyangkut masalah irigasi, dia minta agar segera ditangani dengan baik
termasuk masalah akses masuk ke lokasi demplot.
"Saya yakin semuanya sudah berpengalaman dalam mempersiapan event-event
nasional sebelumnya. Saya berharap semuanya dapat bekerjasama dan
saling koordinasi demi suksesnya Penas XIII di Kutai Kartanegara sebagai
tuan rumah," harap Rita.
Dia menambahkan, untuk kelancaran dalam mempersiapkan Penas dapat
melibatkan para tenaga honor atau Tenaga Harian Lepas (THL) yang tidak
banyak kerjaan di kantor. “Hal ini juga untuk menambahkan penghasilan
mereka,” tambahnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA,15 PEBRUARI 2011