Budidaya Lada Menjanjikan
TANJUNG SELOR. Camat Peso Hilir, Alung Juk, mendorong petani membudidayakan lada. Selain sangat menjanjikan, komoditas jenis ini memiliki masa panen tidak begitu lama dibandingkan dengan tanaman yang lain seperti kakao maupun durian.
Sepanjang dirawat dengan telaten, produksi kebun lada dapat meningkatkan kesejahteraan petani. "Masa panen lada hanya sekitar dua tahun. Dengan harga per kilogram sekitar Rp 100 ribu, petani bisa sejahtera. Saya mendorong warga, khususnya petani di Peso Hilir, membudidayakan lada," kata Alung, kemarin (2/12).
Namun begitu, bagi petani yang sudah mengembangkan budidaya kakao, diharapkan agar tetap fokus. Dia meminta petani jangan setengah-setengah supaya memperoleh hasil yang lebih baik.
Jumlah petani lada di Peso Hilir, jelasnya, masih sedikit yakni hanya di dua desa, yaitu Desa Long Tungu dan Long Tebu. Dia berharap, budidaya rempah-rempah itu ada disetiap desa sehingga 50 persen petani adalah petani lada.
"Lada sangat menjanjikan. Memang sudah ada yang memulai tapi masih sedikit. Bagi yang belum, mulailah membudidayakan lada dengan memanfaatkan lahan tidur," harapnya.
Alung menambahkan, budidaya lada merupakan program camat sebelumnya yang sudah dijalankan mulai 2012 yang lalu. "Saya hanya melanjutkan sehingga tugas saya tinggal membina. Saya juga sudah melihat langsung perkebunan lada masyarakat belum lama ini," terangnya.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, SELASA, 3 DESEMBER 2013