(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Bisnis Benih Sawit Terbebas dari Moratorium

02 Februari 2012 Admin Website Artikel 3755
JAKARTA. Produsen benih kelapa sawit hanya melayani penjualan bagi peremajaan kebun kelapa sawit akibat ketiadaan pembukaan kebun baru
 
Moratorium atau penundaan sementara pembukaan kebun baru kelapa sawit. program ini berakses mengurangi permintaan bibit kelapa sawit.
 
Menurut Razak Purba, Manajer bahan tanaman PPKS  penghentian sementara pembukaan lahan baru kelapa sawit selama 2011-2013 itu menghentikan ekspansi lahan kebun sawit. Akibatnya permintaan bibit sawit pu stagnan bahkan merosot. Tahun lalu PPKS bisa menjual 35 juta benih pohon sawit. Tahun ini PPKS hanya membidik penjualan 30 juta benih.
 
Semenjak pelaksanaan moratorium PPKS hanya melayani penjualan benih kelapa sawit kepada perusahaan dan pemilik perkebunan rakyat untuk tujuan peremajaan tanaman (replanting).
 
Asmar Arsjad Sekjen Apkasindo memperkirakan moratorium lahan baru sawit akan menurunkan 30% permintaan benih kelapa sawit. Perkiraan penambahan kebun baru kelapa saiwt seluas 10 juta hectare sampai tahun 2020 juga sulit tercapai.
 
Rismansyah Danasaputra Direktur tanaman tahunan Kemtan tetap optimis produksi benih kelapa sawit bisa naik. Tahun ini diperkirakan produksi benih menjadi 163 juta dari tahun lalu yang mecapai 150 juta benih.  Alasannya tahun ini Kemtan menurunkan kuota impor benih sawit 8,66& disbanding tahun lalu. Saat ini tercatat 10 perusahaaan besar produsen benih sawit di tnaha air yang menyediakan benih sawt untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang luasnya mencapai 8,43 juta ha. PPKS menjual benih Rp. 6000 – Rp. 7000 per pohon, sementara Malaysia harganya 2 ringgit atau sekitar Rp. 6500-7000 per pohon.
 
DIKUTIP DARI KONTAN, KAMIS, 2 PEBRUARI 2012

Artikel Terkait