JAKARTA--MICOM: Grup Bank Dunia sejak April 2011 telah mulai
mengadopsi kerangka dan strategi baru investasi yang akan dilakukan pada
masa mendatang di sektor minyak kelapa sawit global.
"Banyak suara baik dari sektor swasta, publik, maupun masyarakat
sipil menyadari potensi produksi minyak kelapa sawit untuk berkontribusi
mengurangi kemiskinan ketika diikuti oleh praktik pengelolaan
lingkungan dan sosial yang baik," kata Wakil Presiden International
Finance Corporation/IFC (anak perusahaan Bank Dunia) Rachel Kyte dalam
siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Senin (4/4).
Karena itu, para pemangku kepentingan melihat ke Grup Bank Dunia
untuk mendukung model baru untuk pembiayaan di sektor itu yang
menguntungkan kaum papa dan melindungi lingkungan. Kerangka dan strategi
baru dalam investasi di sektor kelapa sawit itu dikembangkan melalui
konsultasi terus-menerus dengan beragam pemangku kepentingan termasuk
LSM lingkungan, para petani, komunitas masyarakat adat, sektor swasta,
dan pemerintah.
Bank Dunia mencatat, sektor minyak kelapa sawit memperkerjakan lebih
dari enam juta kaum masyarakat miskin di daerah pedesaan di berbagai
belahan penjuru dunia. Selain itu, data lembaga keuangan internasional
itu juga menyebutkan sekitar 70 persen produksi kelapa sawit digunakan
sebagai bahan baku minyak masak oleh banyak rumah tangga miskin di Asia
dan Afrika.
"Fokus kami adalah mendukung petani kecil dan meningkatkan
produktivitas yang dapat meningkatkan manfaat bagi komunitas daerah
pedesaan yang miskin serta juga membantu lingkungan hidup," kata Wakil
Presiden Bank Dunia Inger Andersen.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, SENIN, 4 APRIL 2011