(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Awang : Raih Kejayaan Petani Nelayan

23 Juni 2011 Admin Website Artikel 3790
TENGGARONG. Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk bersama-sama meraih kembali kejayaan pertanian Kaltim dan Indonesia. Menurut dia, pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani dan nelayan melalui sektor ini.

"Perhatian dan kepedulian serta keberpihakan pemerintah telah ditunjukkan dengan dialokasikannya anggaran cukup besar guna mendukung pengembangan sektor pertanian, sehingga akan berimbas pada peningkatan kesejhateraan pelaku, terutama petani dan nelayan," kata Awang Faroek Ishak, saat menyampaikan sambutan selamat datang pada Dialog Jarak Jauh Peserta Pekan Nasional (Penas) XIII Petani Nelayan 2011 dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Beladiri Pencak Silat GOR Aji Imbut Tenggarong Seberang, Rabu (22/6).

Menurut dia, Kaltim sebagai provinsi terluas kedua atau satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura dengan penduduk 3,5 juta jiwa telah dikaruniai kekayaan sumber daya alam berlimpah, berupa minyak dan gas bumi, batubara dan hutan serta laut dan perikanan.

Sehingga dengan penyelenggaraan Penas XIII Petani-Nelayan mendapat manfaat yang sangat besar dari perhelatan akbar ini. Penas ini merupakan ajang pertemuan dan silaturrahmi terbesar yang pernah digelar di Indonesia. Karena pesertanya lebih dari 30 ribu orang dari 33 provinsi di Indonesia, ditambah peserta dari negara-negara Asean dan Jepang.

"Inilah momentum penting dari Kaltim untuk kebangkitan, kemajuan dan kejayaan Petani Nelayan tanah air. Selain itu, Penas sangat sejalan dengan Visi Kaltim Bangkit 2013, yaitu Mewujudkan Kalimantan Timur sebagai Pusat Agroindustri dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera," ujarnya.

Dengan visi itu, Kaltim memilih strategi mengubah struktur ekonomi dari pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui ke pembangunan ekonomi yang dengan pengelolaan SDA yang dapat diperbarui. Kemudian mempercepat pembangunan ekonomi yang berdaya saing dengan mengembangkan beberapa kawasan industri melalui pendekatan klaster sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Ditetapkannya Kaltim sebagai kawasan klaster industri berbasis pertanian, oleochemical di Maloy, Kutai Timur dan industri berbasis Migas dan kondensat di Kota Bontang oleh pemerintah pusat, diharapkan akan berperan penting menggerakkan perekonomian daerah dan nasional, serta untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Selain itu, Kaltim memiliki potensi sangat besar di sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan.

Satu diantaranya, dikembangkan Kayan Food Estate di Kabupaten Bulungan dengan luas areal 30 ribu hektare. Saat ini telah selesai dibuat Master Plan Rice Estate Delta Kayan. Kawasan Food Estate ini telah menarik minat investor, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta untuk berinvestasi. Antara lain, PT. Sang Hyang Sri dengan areal tiga ribu hektare dan PT Solaria yang melakukan budidaya ikan patin dan padi seluas lima ribu hektare, serta PT. Bosoa yang merencanakan untuk membangun industri jagung 10 ribu hektare.

"Program strategis tersebut tidak mungkin terwujud tanpa dukungan infrastruktur yang berkualitas, sehingga percepatan pembangunan Kaltim sebagai koridor ekonomi nasional. Pembangunan Jalan Lintas Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99.02 kilometer yang saat ini sedang dibangun, jalan Sengata-Maloy, Rel Kereta Api Wahau-Lubuk Tutung, Rel Kereta Api Muara Tuhuk-Tanjung Issuy/Sungai Mahakam," ujarnya.

Termasuk, pengembangan Bandar Udara Internasional Sepinggan, pembangunan Bandara Samarinda, Jembatan Pulau Balang, Jembatan Mahakam Kota II, Pelabuhan dan Kawasan Industri Kariangau, Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy dan lainnya menjadi sangat penting dan mendesak untuk segera diimplementasikan sesuai dengan Master-Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah ditetapkan. Sementara itu, terkait penyelenggaraan Penas XIII Petani-Nelayan di Tenggarong, Kutai Kartanegara ini, telah dibangun sejumlah sarana dan fasilitas berupa demplot yang dibangun di Arena Penas Stadion Madya Aji Imbut. Petani-Nelayan Kaltim merasa sangat bersyukur, karena selanjutnya demplot itu akan dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mendukung terwujudnya revitalisasi pertanian. "Demplot Penas tersebut merupakan laboratorium mini, tempat dikembangkannya rekayasa dan pemanfaatan teknologi yang terintegrasi pada sektor pertanian terkait.

"Kawasan ini contoh ideal untuk pengembangan usaha. Tidak berhenti di saat Penas ini saja, tetapi patut menjadi contoh setiap daerah. Perlu ditindaklanjuti pemanfaatannya semaksimal mungkin dengan mengerahkan sumberdaya petani bersama aparatur pemerintah yang terkait di jajaran dinas, instansi Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Peternakan, Kelautan dan Perikanan yang ada di daerah ini," harap Awang Faroek Ishak.

SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM

Artikel Terkait