Jakarta -
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis dapat
merampungkan pembentukan induk usaha alias holding BUMN perkebunan pada
semester I-2011. Dengan adanya holding, aset BUMN perkebunan akan
mencapai Rp 30 triliun sehingga memberikan multiplier effect kepada industri perbankan untuk memberikan pembiayaan.
Demikian
disampaikan oleh Sekretaris Menteri BUMN Mahmudin Yasin ketika ditemui
di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2011).
"Saat ini aset BUMN perkebunan itu kan mencapai Rp 20 triliun kalau semua bergabung maka space leverage-nya bisa lebih tinggi mencapai Rp 30 triliun, sehingga kapasitas meminjam di bank itu bisa terdongkrak," ujar Yasin.
Menurutnya,
saat ini Perpres mengenai pembentukan holding perkebunan tersebut
sedang dituntaskan di Kementerian Keuangan yang nantinya di
harmonisasikan di Kementerian Hukum dan HAM.
"Sehingga di akhir semester I-2011 ini bisa terwujud dan bisa selesai," jelas Yasin.
Pada
kesempatan yang sama Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis
Kementerian BUMN Pandu Djajanto menyampaikan, dengan aset BUMN
perkebunan yang mencapai Rp 20 triliun saat ini jika dikembangkan bisa
mencapai Rp 30 triliun. Sehingga, lanjut Pandu industri perbankan
khususnya bank Persero bisa menyalurkan pembiayaan dengan mudah.
"Nanti kan memberikan multiplier effect yang baik sehinggga perbankan kita bisa masuk," tuturnya.
Menurutnya,
ketika aset BUMN perkebunan tidak dijadikan satu maka masing-masing
perusahaan perkebunan itu rata-rata asetnya hanya Rp 2 triliun. Maka,
dari PTPN I hingga PTPN 14 digabung serta ditambah PT RNI menjadi satu
maka akan lebih bagus.
"Minggu ini Perpresnya akan dibawa ke Kemenkumham sehingga di semester I-2011 akhirlah bisa selesai," tambahnya.
Mengenai
proses privatisasi melalui Penawaran Saham Perdana (IPO), Pandu
mengatakan rencana salah satu BUMN perkebunan yang ingin go-public belum
akan dilakukan di tahun 2011. Menurutnya, Kementerian BUMN hanya
mengupayakan PT Semen Baturaja (Persero) untuk IPO.
"Yang lain saya kira masih belum, hanya satu lagi di tahun ini yaitu Semen Baturaja," jelasnya.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SENIN, 7 MARET 2011