(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Waspadai Serangan Hama dan Penyakit Lada

16 Agustus 2016 Admin Website Berita Kedinasan 8664
Waspadai Serangan Hama dan Penyakit Lada

SAMARINDA. Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (UPTD-P2TP) menghimbau kepada petani di Kaltim untuk mewaspadai serangan hama dan penyakit pada tanaman perkebunan, khususnya tanaman lada.

"Lada merupakan komoditas unggulan perkebunan di Kaltim dan banyak memberikan kontribusi besar kepada pendapatan petaninya, namun perlu diwaspadai serangan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tersebut, diantaranya jamur Phytophtora capsici yang menyebabkan busuk pangkal batang, hama Lophobaris piperis atau penggerek batang lada dan jamur Septobasidium sp atau gangga/jamur pirang," Kepala Disbun Kaltim, Hj. Etnawati didampingi Kepala UPTD P2TP, Supriyadi.

Oleh karena itu, menurutnya, pihaknya melalui UPTD P2TP telah melakukan identifikasi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan di desa Tani Bakti kecamatan Samboja kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya pada tanaman lada milik kelompok tani Adil Usaha seluas 25 hektar.

Menurutnya, serangan jamur Phytophtora capsici yang menyebabkan busuk pangkal batang, hama Lophobaris piperis atau penggerek batang lada dan jamur Septobasidium sp atau gangga/jamur pirang tersebut, sangat membahayakan tanaman lada karena dapat mengakibatkan kematian tanaman, sehingga mempengaruhi turunnya hasil produksi.

Sementara itu, Supriyadi menambahkan, hingga saat ini petani telah melakukan pengendalian hanya sebatas eradikasi tanaman (membakar dan memotong bagian tanaman yang sakit/mati), sanitasi kebun dan pembuatan parit kecil agar tidak menyebar ke tanaman lain.

Berdasarkan hasil identifikasi dijelaskan telah terjadi serangan busuk pangkal batang dengan tingkat serangan ringan hingga berat dengan populasi tanaman 0,25 hektar termasuk kategori ringan dan 10 pohon masuk kategori serangan berat bahkan mati.

"Sedangkan hasil dari identifikasi di lapangan bahwa untuk tingkat serangan penggerek batang tanaman lada menunjukkan kategori serangan ringan dengan populasi tanaman yang terserang sebanyak 10 pohon," lanjut Supriyadi.

Adapun hasil dari identifikasi untuk tingkat serangan jamur pirang menunjukkan kategori serangan ringan dengan populasi tanaman yang terserang sebanyak 4 pohon.

"Guna melakukan pengendalian serangan OPT lada tersebut, yakni pengendalian ramah lingkungan dengan agens hayati (Trichoderma sp) sebanyak 100 kilogram dan dosis per pohon sebanyak 150 gram," paparnya (rey/disbun)

SUMBER : UPTD PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN

Artikel Terkait