Waspadai Serangan Hama dan Penyakit Lada
SAMARINDA.
Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (UPTD-P2TP) menghimbau kepada
petani di Kaltim untuk mewaspadai serangan hama dan penyakit pada tanaman perkebunan,
khususnya tanaman lada.
"Lada
merupakan komoditas unggulan perkebunan di Kaltim dan banyak memberikan
kontribusi besar kepada pendapatan petaninya, namun perlu diwaspadai serangan
hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tersebut, diantaranya jamur
Phytophtora capsici yang menyebabkan busuk pangkal batang, hama Lophobaris
piperis atau penggerek batang lada dan jamur Septobasidium sp atau gangga/jamur
pirang," Kepala Disbun Kaltim, Hj. Etnawati didampingi Kepala UPTD P2TP,
Supriyadi.
Oleh
karena itu, menurutnya, pihaknya melalui UPTD P2TP telah melakukan identifikasi
pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan di desa Tani Bakti
kecamatan Samboja kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya pada tanaman lada milik
kelompok tani Adil Usaha seluas 25 hektar.
Menurutnya,
serangan jamur Phytophtora capsici yang menyebabkan busuk pangkal batang, hama Lophobaris piperis
atau penggerek batang lada dan jamur Septobasidium sp atau gangga/jamur pirang
tersebut, sangat membahayakan tanaman lada karena dapat mengakibatkan kematian
tanaman, sehingga mempengaruhi turunnya hasil produksi.
Sementara
itu, Supriyadi menambahkan, hingga saat ini petani telah melakukan pengendalian
hanya sebatas eradikasi tanaman (membakar dan memotong bagian tanaman yang
sakit/mati), sanitasi kebun dan pembuatan parit kecil agar tidak menyebar ke
tanaman lain.
Berdasarkan
hasil identifikasi dijelaskan telah terjadi serangan busuk pangkal batang
dengan tingkat serangan ringan hingga berat dengan populasi tanaman 0,25 hektar
termasuk kategori ringan dan 10 pohon masuk kategori serangan berat bahkan
mati.
"Sedangkan
hasil dari identifikasi di lapangan bahwa untuk tingkat serangan penggerek
batang tanaman lada menunjukkan kategori serangan ringan dengan populasi
tanaman yang terserang sebanyak 10 pohon," lanjut Supriyadi.
Adapun
hasil dari identifikasi untuk tingkat serangan jamur pirang menunjukkan
kategori serangan ringan dengan populasi tanaman yang terserang sebanyak 4
pohon.
"Guna
melakukan pengendalian serangan OPT lada tersebut, yakni pengendalian ramah
lingkungan dengan agens hayati (Trichoderma sp) sebanyak 100 kilogram dan dosis
per pohon sebanyak 150 gram," paparnya (rey/disbun)
SUMBER : UPTD PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN