Tiga dari Lima Subsektor NTP Kaltim Meningkat
SAMARINDA. Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim
mencatat adanya peningkatan terhadap tiga dari lima subsektor Nilai
Tukar Petani (NTP) pada September dibanding Oktober tahun ini.
Ketiga subsektor yang meningkat itu masing-masing, NTP subsektor
tanaman pangan atau padi dan palawija yang mengalami peningkatan 1,09
persen, yakni dari angka 95,54 persen menjadi 96,63 persen.
Kemudian subsektor peternakan meningkat 1,16 persen, yakni dari 102,98
persen menjadi 104,14 persen dan subsektor perikanan juga meningkat
0,04 persen, yaitu dari 98,09 persen menjadi 98,12 persen.
"Kalau dilihat dari subsektornya ada tiga dari lima subsektor yang
mengalami peningkatan dan terdapat dua subsektor yang mengalami
penurunan," kata Kepala BPS Kaltim Aden Gultom, Selasa (3/11). Kedua
subsektor yang mengalami penurunan itu yakni subsektor holtikultura dan
perkebunan rakyat.
Meski mengalami kenaikan pada tiga subsektor, secara keseluruhan NTP
Kaltim justru menurunan pada kisaran 0,30 persen, yakni dari
prosentase 98,54 persen menjadi 98,24 persen.
"Secara umum mengalami penurunan. Penurunan ini dipengaruhi oleh indeks
harga yang diterima petani yang turun dan indeks harga yang dibayar
petani mengalami peningkatan," katanya.
Aden menyebutkan, indeks harga yang diterima petani menunjukkan
fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan petani pada Oktober
mencapai 117,65 persen atau mengalami penurunan 0,06 persen dari
capaian pada September yang mencapai 117,71 persen.
"Sedangkan, indeks harga yang dibayar petani pada Oktober adalah 119,76
persen atau mengalami peningkatan dari harga komoditas pada September
119,46 persen. Peningkatan pada indeks dibayar petani dipengaruhi oleh
peningkatan pada indeks konsumsi rumah tangga dan indeks biaya produksi
dan pembentukan barang modal (BPPBM)," katanya. (rus/sul/es/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM