SAMARINDA. Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak yakin target sejuta
hektare sawit bakal tercapai pada 2013 mengingat saat ini izin yang
keluarkan sudah melebihi target itu.
Saat ini izin yang dikeluarkan sudah mencapai 2,4 juta hektare,
namun dari luasan itu sebanyak 1,4 juta hektar masih belum ditanami.
"Untuk permintaan benih sawit pada masa tanam 2012 dan 2013, bibit
yang sudah dipesan oleh perusahaan besar sawit (PBS), penangkar benih,
dan pemerintah daerah pada 2011 sebanyak 35.571.050 kecambah," kata
Awang Faroek Ishak di Samarinda, Jumat.
Jumlah 35.571.050 kecambah atau bibit sawit tersebut, lanjut
gubernur, setara untuk ditanam pada lahan seluas 237.140 hektare.
Sementara itu, calon lahan perkebunan sawit yang sudah dilakukan "land clearing" atau pematangan lahan seluas 472.646 ha, sehingga pencapaian sejuta hektare sawit diyakini bakal tercapai, bahkan terlampaui.
Pemprov Kaltim, katanya, hingga kini terus mendorong agar perkebunan
sawit terus berkembang, apalagi saat ini juga sedang dibangun Kawasan
Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Kabupaten Kutai
Timur yang juga akan menjadi sentra perkebunan sawit.
Salah satu komoditas unggulan perkebunan di Kaltim adalah kelapa
sawit, karena di samping sawit mempunyai fungsi ekonomi tinggi dan mampu
meningkatkan fungsi sosial, juga berkaitan dengan ekologi.
Untuk mendukung pengembangan agroindustri termasuk di dalamnya
industri kelapa sawit, Pemprov Kaltim juga membangun sejumlah sarana
pendukung.
Sarana itu di antaranya pengembangan Kawasan Industri Kariangau di
Balikpapan dan kawasan industri berbasis gas dan kondensat di Kota
Bontang, termasuk KIPI Maloy di Kecamatan Kaliorang.
KIPI Maloy ke depan akan menjadi kawasan ekonomi khusus yang
terintegrasi dengan beberapa industry, di antaranya industri
oleochemical, peleburan alumunium, industri biodiesel dan lainnya.
Sarana lain yang juga terus dibangun guna mendukung keberhasilan
perkebunan adalah infrastruktur jalan, bahkan jalan yang ada juga akan
terkoneksi dengan transportasi kereta api.
Pada 2012, lanjutnya, investor rel kereta api dengan nama Ras
al-Khaimah dari Uni Emirat Arab akan memulai pembangunan rel sepanjang
135 km, yakni dari Muara Wahau - Bengalon hingga Lubuk Tutung, Kutai
Timur.
DIKUTIP DARI ANTARA NEWS, JUMAT, 27 APRIL 2012