Tahun 2014, Petani Harus Gunakan Pupuk Organik
31 Juli 2009
Admin Website
Artikel
3749
Menurutnya dia, sudah saatnya petani Indonesia beralih pada pupuk organik, karena penggunaan pupuk kimia mempengaruhi kandungan tanah.
"Tanah kita semakin hari semakin rakus akibat penggunaan pupuk kimia, karena pupuk kimia itu hanya memberikan unsur hara untuk tanaman tapi tidak memberikan manfaat bagi kelangsungan organisme lainnya," katanya.
#img1# Ia mengatakan bahwa penggunaan pupuk kimia ini sering tidak diimbangi dengan pupuk organik. "Inilah yang kemudian tidak adanya keseimbangan alam," katanya.
Mengenai target penggunaan pupuk organik pada tahun 2014, menurut dia, bukan suatu hal yang mudah. "Saya harap seluruh lapisan serta pabrik pembuat pupuk organik mampu memberikan sosialisasi dan pemahaman yang baik mengenai pupuk organik ini," katanya.
Anton Apriyantono menjelaskan bahwa negara mengalami kekurangan subsidi untuk pupuk kimia tahun 2008 senilai Rp2,8 triliun. "Untuk tahun 2010 saja kebutuhan untuk pupuk kimia mencapai Rp24 triliun," katanya.
Menurut dia, kondisi tersebut akan berdampak pada ketersediaan anggaran yang dimiliki.
Dalam hal, pihaknya meluncurkan program Leisa, yakni pertanian yang bersifat berkelanjutan dengan eksternal input yang minimal. "Kita lebih memaksimalkan semua unsur yang terkandung dalam tanah sebagai penunjang hasil pertumbuhan tanaman," katanya.
DIKUTIP DARI SAMARINDA POST, SELASA, 28 JULI 2009