Siap Kembangkan Karet di Kutai Timur
06 April 2011
Admin Website
Artikel
4901
SANGATTA - Kesuburan tanah yang dimiliki Kabupaten
Kutai Timur (Kutim) sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditas
perkebunan, termasuk tanaman karet. Sehubungan hal tersebut, kini satu
lagi perubahaan perkebunan yang ingin menanamkan modalnya di Kutim.
Perusahaan perkebunan dimaksud adalah PT Sumber Karet yang berminat pengembangkan tanaman karet pada lahan seluas 20 ribu hektare apabila mendapat izin dari pemerintah kabupaten. Selain mengembangkan tanaman karet, PT Sumber Karet juga berencana membangun pabrik berkapasitas 6 ton per jam.
Hal tersebut terungkap pada pelaksanaan presentasi rencana bisnis pengembangan perkebunan karet di ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim Bukit Pelangi, belum lama ini. Kepala Dinas Perkebunan Ahmadi Baharuddin mewakili pemerintah kabupaten menyambut baik kehadiran investor karet untuk berinvestasi di wilayah Kutim. Dengan demikian, di Kutim selain kelapa sawit menjadi komoditas andalan, juga tanaman karet.
“PT Sumber Karet merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, pertanian, dan pengangkutan darat. Maka PT Sumber Karet berencana membangun pabrik crumb rubber di kawasan perkebunan karet yang diolah,” katanya.
Keberadaan perusahaan tersebut untuk mendukung program Kutim dalam mengembangkan industri perkebunan karet. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Menyerap tenaga kerja sekitar 250 orang terserap untuk bekerja di pabrik, dan 10.000 orang di perkebunan karet (1 orang per hectare). Meningkatkan pendapatan petani karet dengan adanya pabrik .
“Mengingat produk ini lebih diarahkan kepada ekspor, maka diharapkan dapat meningkatkan devisa nasional. Dalam pendirian pabrik ini, PT Sumber Karet sangat mengharapkan agar dapat diberikan lahan perkebunan karet seluas 20 ribu hektar selama 50 tahun dengan nilai investasi Rp 5 miliar,” lanjutnya.
Dalam mendukung program pembangunan Kutim, PT Sumber Karet akan dapat mengolah lahan dan membuat industri karet dengan baik. Karena PT Sumber Karet dikelola oleh manajemen yang telah membuat industri karet dan perkebunan karet di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan China.
Pengalaman yang dimiliki inilah diharapkan akan dapat mendukung industri karet di Kutim, apalagi mengingat bahwa keberadaan PT Sumber Karet tersebut akan dapat meningkatkan PAD, devisa negara, menyerap tenaga kerja, dan mendukung perkebunan karet rakyat yang sudah ada saat ini yang dikembangkan petani. Dengan melihat hal tersebut, maka PT Sumber Karet perlu dipertimbangkan untuk mendapat ruang investasi di Kutim,” tandas Ahmadi Baharuddin.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 6 APRIL 2011
Perusahaan perkebunan dimaksud adalah PT Sumber Karet yang berminat pengembangkan tanaman karet pada lahan seluas 20 ribu hektare apabila mendapat izin dari pemerintah kabupaten. Selain mengembangkan tanaman karet, PT Sumber Karet juga berencana membangun pabrik berkapasitas 6 ton per jam.
Hal tersebut terungkap pada pelaksanaan presentasi rencana bisnis pengembangan perkebunan karet di ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim Bukit Pelangi, belum lama ini. Kepala Dinas Perkebunan Ahmadi Baharuddin mewakili pemerintah kabupaten menyambut baik kehadiran investor karet untuk berinvestasi di wilayah Kutim. Dengan demikian, di Kutim selain kelapa sawit menjadi komoditas andalan, juga tanaman karet.
“PT Sumber Karet merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, pertanian, dan pengangkutan darat. Maka PT Sumber Karet berencana membangun pabrik crumb rubber di kawasan perkebunan karet yang diolah,” katanya.
Keberadaan perusahaan tersebut untuk mendukung program Kutim dalam mengembangkan industri perkebunan karet. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Menyerap tenaga kerja sekitar 250 orang terserap untuk bekerja di pabrik, dan 10.000 orang di perkebunan karet (1 orang per hectare). Meningkatkan pendapatan petani karet dengan adanya pabrik .
“Mengingat produk ini lebih diarahkan kepada ekspor, maka diharapkan dapat meningkatkan devisa nasional. Dalam pendirian pabrik ini, PT Sumber Karet sangat mengharapkan agar dapat diberikan lahan perkebunan karet seluas 20 ribu hektar selama 50 tahun dengan nilai investasi Rp 5 miliar,” lanjutnya.
Dalam mendukung program pembangunan Kutim, PT Sumber Karet akan dapat mengolah lahan dan membuat industri karet dengan baik. Karena PT Sumber Karet dikelola oleh manajemen yang telah membuat industri karet dan perkebunan karet di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan China.
Pengalaman yang dimiliki inilah diharapkan akan dapat mendukung industri karet di Kutim, apalagi mengingat bahwa keberadaan PT Sumber Karet tersebut akan dapat meningkatkan PAD, devisa negara, menyerap tenaga kerja, dan mendukung perkebunan karet rakyat yang sudah ada saat ini yang dikembangkan petani. Dengan melihat hal tersebut, maka PT Sumber Karet perlu dipertimbangkan untuk mendapat ruang investasi di Kutim,” tandas Ahmadi Baharuddin.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, RABU, 6 APRIL 2011