SAMARINDA - Sukses perencanaan pembangunan akan sangat
bergantung pada ketersediaan dan akurasi data secara menyeluruh. Data
yang tidak berkualitas akan berdampak pada kesalahan perencanaan
pembangunan.
"Perencanaan pembangunan akan berhasil jika didukung dengan data yang
akurat dan update sehingga setiap perencanaan akan sesuai dengan sasaran
pembangunan," kata Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan
Pembangunan, H Sulaiman Gafur, di Bappeda Kaltim, Selasa (22/2).
Sulaiman Gafur melanjutkan, data yang layak digunakan dalam proses
perencanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan adalah data yang
berkualitas, dapat diandalkan (reliable) dan bermanfaat. Selain itu,
data harus relevan dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
(objektif). Data berkualitas juga merupakan data yang mampu mewakili
objek yang diteliti/diamati (representatif) dengan sedikit kesalahan
(minimum error).
Era teknologi saat ini semestinya, kata Sulaiman Gafur, memberi banyak
kemudahan akses bagi pengumpulan data yang berkualitas. Namun
diakuinya, hingga saat ini tidak sedikit satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) yang masih mengalami banyak kesulitan dalam menyediakan data
berkualitas yang layak dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan
perencanaan pembangunan.
Penyebabnya antara lain adalah karena kurangnya pengetahuan dan
kesadaran aparat pemerintah terhadap pentingnya data berkualitas. Selain
itu, harus diakui belum terbangun sinergi data yang optimal antar SKPD.
Contoh yang mudah dilihat adalah seringkali terjadi data yang berbeda
antara data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan data
versi SKPD.
Pemprov Kaltim sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kesadaran jajaran SKPD tentang pentingnya data berkualitas, sekaligus
pola-pola penyajiannya. Diantaranya dengan menggelar Bimbingan Teknis
Statistik Capacity Building, Selasa (22/2) kemarin.
"Data dibutuhkan dalam setiap proses perencanaan pembangunan, yaitu
sebagai dasar perencanaan (planning), alat pengawasan (controlling), dan
dasar evaluasi (evaluation). Sebagai raw material dalam proses
perencanaan pembangunan, data mempunyai peranan yang sangat penting
terhadap penentuan rencana pembangunan itu sendiri. Data yang kurang
baik atau kurang lengkap tentu akan berdampak pada kesalahan dalam
membuat rencana pembangunan," beber Sulaiman Gafur.
Bimbingan teknis kali ini mengundang 125 peserta, terdiri dari pegawai
Bappeda Kabupaten/Kota se Kaltim dan instansi/dinas di lingkup Pemprov
Kaltim.
SUMBER :HUMAS PROV. KALTIM