
SAMARINDA. Tahun ini Dinas Perkebunan (Disbun)
Kaltim kembali menggelar rapat koordinasi pembangun perkebunan
(Rakorbun) yang diikuti seluruh pemangku kepentingan di sub sektor
perkebunan se-Kaltim. Rakorbun kali ini lebih memprioritaskan pada
pembahasan penyiapan benih guna percepatan pelaksanaan kegiatan
2018-2019 sekaligus evaluasi pencapaian komoditas perkebunan. Hal
tersebut diungkapkan Kepala Disbun Kaltim H Ujang Rachmad usai membuka
Rakorbun 2018 di Ballroom Hotel Midtown Samarinda, Kamis (15/3).
Menurut dia, hasil yang ingin dicapai
pada Rakorbun guna tersusun rumusan bersama dalam upaya mendukung dan
menyukseskan pencapaian penyelenggaraan pembangunan perkebunan di Benua
Etam. “Rakorbun merupakan salah satu media komunikasi kita yang memiliki
peran penting dan strategis dalam menyatukan persepsi dalam percepatan
pencapaian pembangunan perkebunan di Kaltim,” katanya. Ujang menjelaskan
Rakorbun lebih menitikberatkan pada evaluasi kegiatan yang telah
dilaksanakan pada 2017.
Selain itu, pemantapan pelaksanaan
kegiatan tahun 2018 sekaligus koordinasi percepatan pelaksanaan program
dan kegiatan untuk tahun 2019. “Sehingga pencapaian pembangunan
perkebunan berjalan dan sukses sesuai sasaran yang ditargetkan, terutama
memberikan imbas positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan
masyarakat,” ungkapnya.
Dia menyebutkan hingga saat ini capaian
pembangunan perkebunan Kaltim untuk tanaman (komoditi) kelapa sawit 1,2
juta hektar, lada 8.960 ha, karet 115.120 ha, kakao 7.813 ha dan kelapa
21.857 ha. Sedangkan untuk ketersediaan benih unggul tahun ini melalui
APBN akan dibangun kebun induk lada di Kutai Kartanegara, Kutai Barat
dan Berau masing-masing luas satu hektar.
Rakorbun dilaksanakan dua hari (14-15
Maret) diikuti 130 peserta terdiri dinas membidangi perkebunan kabupaten
dan kota, mitra pembangunan, produsen benih, asosiasi petani dan
perusahaan serta tenaga lapang perkebunan. Kegiatan bertema Percepatan
Pembangunan Perkebunan Melalui Penyediaan Benih Unggul Bersertifikast
menghadirkan narasumber Direktur Perbenihan dan Direktur Perlindungan
Ditjenbun Kementerian Pertanian dan Bappeda Kaltim. (yans/sul/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT