JAKARTA--MICOM: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar
kalangan petani dan nelayan di Indonesia tidak terkotak-kotak akibat
afiliasi politik, sehingga menghambat upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam telewicara dengan peserta
Pertemuan Nasional (Penas) Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di
Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/6).
"Kalau petani nelayan sudah dikotak-kotakkan menurut saya justru menganggu," kata Kepala Negara.
Presiden Yudhoyono menyatakan hal tersebut terkait apresiasi
terhadap KTNA selaku organisasi petani dan nelayan yang tidak masuk ke
ranah politik praktis.
"Saya senang dengan KTNA, karena sejak saya bersahabat dengan Pak
Winarno (ketua KTNA), 9 tahun lalu tidak saya rasakan KTNA masuk politik
praktis lebih banyak urusan petani nelayan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan permohonan maaf tidak
dapat hadir membuka Penas KTNA yang berlangsung di Kutai Kertanegara
Kalimantan Timur beberapa waktu yang lalu karena waktunya bersamaan
dengan kunjungan kerja Presiden ke Swiss dan Jepang pekan lalu.
Telewicara yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB tersebut, Presiden
mengatakan bahwa komitmen pemerintah untuk memajukan nelayan dan petani
tidak pernah berhenti sejak awal pemerintahan pada 2004.
"Sampai sekarang ini dan saya yakin presiden yang akan datang,
pemerintah yang akan datang akan terus menjadikan pembangunan pertanian
dan perikanan sebagai prioritas," paparnya.
Ditambahkannya,"Saya menetapkan kebijakan revitalisasi pembangunan
pertanian, perikanan dan kehutanan yang dipusatkan di jati luhur waktu
itu. Itu membuktikan wilayah itu menjadi perhatian pemerintah. Anggaran
pun terus kita lakukan. Anggaran pertanian juga terus ditingkatkan. Ini
buktikan bukan hanya kebijakan namun juga anggaran juga ditingkatkan."
Meski demikian, Presiden mengatakan pemerintah merasa belum cukup
perhatian yang diberikan dan masih banyak permasalahan petani dan
nelayan yang perlu diselesaikan sehingga kesejahteraan bisa meningkat.
Dalam telewicara itu, hadir ketua umum KTNA Winarno, Gubernur Kaltim
Awang Farouk dan sejumlah pejabat daerah, Menteri Pertanian Suswono,
Mendagri Gamawan Fauzi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad
dan pejabat lainnya serta Ibu Negara Ani Yudhoyono.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, RABU, 22 JUNI 2011