SAMARINDA. Ternyata Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair
kelapa sawit mampu menghasilkan gas metan yang berguna untuk energi
listrik alternatif. Hingga saat ini limbah cair kelapa sawit belum
dikelola secara maksimal.
"Selama ini dari beberapa kalangan pemerhati lingkungan menengarai bahwa
pengembangan kelapa sawit berimbas negatrif terhadap lingkungan.
Padahal, kelapa sawit ini merupakan idustri zero waste atau nihil
limbah," kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati, usai membuka
Sosialisasi Potensi POME di Ruang Rapat Disbun Kaltim, Kamis (19/7).
Bahkan lanjutnya, kemajuan teknologi telah mempu menerapkan limbah atau
sisa pengolahan kelapa sawit menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Sehingga limbah-limbah yang dianggap merusak lingkungan
bernilai jika dikelola dengan teknologi tepat guna.
Sesuai dengan kebijakan Gubernur Awang Faroek untuk mengelolaan industri
di semua sektor agar lebih memperhatikan lingkungan atau pro
emvironment. Kareananya, penerapan teknologi tepat guna untuk leimbah
sawit akan bermanfaat bagi masyarakat.
Gas metan yang dihasilkan limbah sawit cait selain dapat menjadi energy
listrik alternative juga dimanfaatkan untuk biogas atau bahan bakar.
"Ternyata banyak potensi limbah cair kelapa sawit atau POME yang energi
alternatif bagi masyarakat," jelas Etnawati.
Terutama dalam mendukung terwujudnya Kaltim sebagai Pusat Agroindustri
dan Energi Terkemuka Menuju Masyarakat Adil dan Sejahtera. Sehingga,
pembangunan dan pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit mampu
menciptakan pro job (lapangan kerja), pro poor (pengentasan kemiskinan)
dan pro growth (peningkatan ekonomi) bagi rakyat Kaltim.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Teknologi
Terapan Perkebunan Henny Herdiyanto mengemukakan Disbun melalui UPTD T2P
melalui penerapan teknologi untuk tandan kosong kelapa sawit dibuat
kompos sehingga menghasilkan gas metan.
"Sehingga, teknologi ini dapat diterapkan dan bermanfaat bagi
masyarakat. Apalagi, gas metan yang dihasilkan kompos itu menjadi energi
pembangkit listrik dan biogas. Berarti menjadi energy alternatif bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar atau listrik," ujar
Henny Herdiyanto.
Sosialisasi Potensi POME sebagai Energi Berkelanjutan dihadiri pimpinan
SKPD di lingkup Dinas Perkebunan kabupaten dan kota serta pimpinan
Perkebunan Besar Swasta di Kaltim dan Gabungan Asosiasi Pengusaha Kepala
Sawit Indonesia Kaltim.
Menghadirkan narasumber pemerhati lingkungan WWF Jakarta Arif Budiman
dengan materi Analisa potensi Efek Rumah Kaca dan Bernard Castermans
dari Winrock Internasional Indonesia materi Nilai Konservasi Tinggi
Pengelolaan Kelapa Sawit.(yans/hmsprov)
SUMBER : UPTD TEKNOLOGI TERAPAN PERKEBUNAN