
PENAJAM. Perkebunan kelapa sawit merupakan salah
satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Namun untuk menjadikan
komoditas tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, petani
harus memiliki pengetahuan bagaimana pengelolaan dan perawatan yang
baik. Hal ini dikatakan Kadis Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Andi
Iskandar saat membuka penyuluhan dan pelatihan pada petani dan kelompok
tani kelapa sawit di Balai Desa Sesulu, Kecamatan Waru.
Dikatakannya, perkebunan kelapa sawit memang bisa meningkatkan
perekonomian bila petani memiliki kesiapan dan kemauan yang tinggi
mengelola kebunnya, karena kebutuhan akan minyak dari sawit ini terus
mengalami lonjakan.
Namun ia mengingatkan pada petani, dalam mengelola lahan untuk
benar-benar memerhatikan lingkungan sekitar, “Kebutuhan sawit saat ini
banyak yang berminat, baik dilakukan secara kelompok maupun pribadi,
namun saya harap persoalan lingkungan juga diperhatikan, seperti tidak
boleh melakukan pembakaran lahan, yang bisa mengakibatkan kebakaran
hutan,“ pesan Iskandar.
Ditambahkan Iskandar, dengan pelatihan kepada petani dari PT WKP,
berguna dalam meningkatkan produktivitas petani. Artinya sebagai pihak
swasta, WKP sudah memperlihatkan kepeduliannya pada petani di daerah.
"Saya kira, ini hal yang sangat penting, dan menjadi contoh bahwa
perusahaan yang berdomisili di daerah harus memberikan bimbingan pada
warga sekitar." kata Iskandar.
Ketua panitia, Hariyanto mengatakan, kegiatan ini dihadiri 50 petani
dan kelompok tani. Pelatihan meliputi perawatan ,cara menentukan buah
yang masak, dengan narasumber Kepala Kebun Rayon II PT WKP Supriyanto
dan Nuralim dengan materi pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Di sesi dialog, perwakilan petani, Ari mengatakan, untuk dapat
meningkatkan kualitas dan produksi petani pelatihan sebaiknya diadakan
secara rutin dan berkelanjutan, karena selain menambah ilmu juga
berdampak peningkatan ekonomi masyarakat.
Hal sama dikatakan Samsudin, seorang petani sawit, mengaku merasa
senang adanya pelatihan, bahkan berharap bukan hanya pelatihan di dalam
kelas, namun juga mendapat bimbingan hingga di lapangan, sehingga petani
mengetahui cara pemupukan dan perawatan pohon sawit.
Di sela-sela praktik panen dan pemakaian alat panen Egre, Supriyanto
menambahkan, pelatihan ini merupakan kegiatan berkelanjutan, namun terus
konsisten mendukung para petani kelapa sawit sekitar perusahaan agar
dapat meningkatkan kualitas buah hingga bantuan akses jalan untuk
mempermudah panen masyarakat. "Kami berharap petani bisa meningkatkan
taraf hidupnya, melalui kebun sawit yang ia miliki," tambah Supriyanto.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, KAMIS, 31 OKTOBER 2013