Petani Keluhkan Harga Karet
26 Mei 2009
Admin Website
Artikel
3959
Hal senada disampaikan Dina, warga Kecamatan Muara Pahu, dan Daris warga Blusuh Kecamatan Siluq Ngurai. Mereka mengakui, jika harga jual karet Rp4 ribu per kilogram petani tidak mendapatkan keuntungan. Lantaran habis untuk biaya operasional panen getah karet. Untuk itu, ia berharap intansi terkait mencarikan solusi untuk dapat menaikkan harga getah karet ini.
#img1# Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan (Disbuntanakan) Kubar H Achmad Sofyan mengatakan, pihaknya telah menjalin kemitraan dengan pabrik karet di Tanjung, Kalimantan Selatan (Kalsel). Pola kemitraannya, pihak pabrik itu membentuk perwakilan pembelian di Kubar, yakni CV Keluar Raya berkantor di Kecamatan Linggang Bigung. "Atas kehadiran CV Keluar Raya itu agar mampu mempertahankan harga beli karet petani," sebut H Achmad Sofyan kepada Kaltim Post, kemarin.
Kenapa berkantor di Kecamatan Linggang Bigung karena alasan mereka, Linggang Bigung merupakan kecamatan penghasil panen getah karet terbesar di Kubar.
Ia mengatakan, kemitraan ini sebagai penyangga atau pengendali patokan harga karet di Kubar, sehingga pembeli lainnya akan sulit jika menaikkan harga karet sendiri. Persoalan lainnya adalah mutu, jika karet yang dijual petani adalah karet kering hingga 98 persen bisa mencapai harga jual Rp 24 ribu per kilogram. Jika harga jual karet basah hanya berkisar Rp 4.300 per kilogram.
DIKUTIP DARI KALTIM POST, MINGGU, 24 MEI 2009