Perusahaan Perkebunan Diminta Dukung Swasembada Jagung
SAMARINDA. Dalam upaya mewujudkan swasembada jagung,
maka holding PTP Nusantara dan perusahaan perkebunan swasta di daerah
diminta mendukung program nasional itu.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun)
Kaltim Ujang Rachmad, perkebunan mempunyai potensi lahan yang cukup
besar untuk mendukung pengembangan komoditi tanaman jagung.
"Kegiatan integrasi antara tanaman
perkebunan dengan tanaman pangan sangat potensial dikembangkan.
Mengingat luasan lahan perkebunan yang dimiliki perusahaan swasta maupun
PTPN sangat luas," katanya.
Integrasi tanaman perkebunan dengan
komoditi pangan dapat dilakukan pada lahan tanaman belum menghasilkan
(TBM) atau lahan peremajaan (perluasan).
Baik komoditi tanaman perkebunan seperti
kelapa sawit, karet, kelapa dalam (kopyor) ataupun jambu mete juga
komoditi perkebunan lainnya.
Khusus kepala sawit saja ujarnya, hingga
saat ini luasan lahannya sudah lebih satu juta hektar apalagi kalau
dikembangkan di lahan komoditi perkebunan lainnya.
Karenanya lanjut Ujang, diharapkan program integrasi jagung di lahan perkebunan mampu menambah pendapatan petani pekebun.
"Imbasnya turut berkontribusi terhadap
produksi jagung nasional sekaligus mendukung kelestarian lingkungan
melalui pengelolaan kebun secara baik dan benar," ungkapnya.
Ujang menambahkan pengembangan jagung di
lahan perkebunan merupakan tindaklanjut surat Ditjenbun Kementerian
Pertanian hasil Rakornas Pembangunan Pertanian 2017 yang meminta
perusahaan perkebunan (swasta dan nasional) mendukung pencapaian
swasembada jagung.
Kaltim dalam upaya khusus kegiatan pajale
(padi, jagung dan kedele) telah mendapat alokasi 11.500 hektar
pengembangan tanaman jagung terdiri APBN murni 2016 seluas 6.500 hektar
dan APBN perubahan sekitar 5.000 hektar.
Sementara itu, tahun anggaran 2017 kembali akan dialokasikan melalui APBN seluas 24.000 hektar.(yans/sul/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT