(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Pertambangan dan Perkebunan Terbanyak Serap Tenaga Kerja

26 Maret 2011 Admin Website Artikel 6598
TANJUNG REDEB - Sektor pertambangan batu bara  dan perkebunan merupakan sektor unggulan dalam penyerapan tenaga kerja.  Selain padat modal, sektor ini juga padat karya. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009, pertambangan dan pertanian mampu menyerap tenaga kerja sebesar 40,01 persen atau hampir setengah dari seluruh angkatan kerja di daerah ini.

Mengutip data yang diterbitkan BPS, menurut Bupati Makmur HAPK,  sebagai sektor dengan pemanfaatan sumber daya alam  yang tidak dapat diperbarui serta bergantung pada ketersediaan lahan, maka penyerapan tenaga kerja yang besar di sektor pertambangan dan perkebunan perlu menjadi pemikiran.

”Kita akui, setidaknya dalam jangka panjang perlu difikirkan diversifikasi sektor yang dikembangkan untuk menyerap tenaga kerja,” kata Makmur.

Diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan sektor-sektor lain di luar sektor pertambangan dan perkebunan, sehingga akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang cukup merata di setiap sektor. ”Ini sangat bermanfaat untuk mengurangi pengangguran,” ungkapnya. Baik setengah pengangguran maupun pengangguran terbuka, juga meningkatkan ragam keterampilan masyarakat.  Sehingga pada masanya diharapkan mampu bersiang dengan produk luar daerah.

Pertumbuhan ekonomi, dipengaruhi beberapa sektor besar yang dominan seperti sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 8,82 persen dan memiliki kontribusi sebesar 37,98 persen dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).  Selain pertambangan, sektor pertanian juga memberikan sumbangan yang tidak sedikit, yaitui 18,63 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,21 persen dimana sektor ini sangat dipengaruhi oleh sub sektor kehutanan yang memiliki kontribusi 1,66 persen.  Serta sektor perkebunan, yakni perkebunan kelapa sawit dengan sumbangan sebesar 4,21 persen.

Pertumbuhan ekonomi Berau 2009 mencapai 5,95 persen dengan nilai PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.294,69 miliar. 

Pada tahun yang sama, pertumbuhan penduduk sebesar 3,51 persen dengan jumlah penduduk pada tahun 2009 sebanyak 174.661 jiwa dan jumlah penduduk hasil sensus penduduk 2010 sebesar 179.444 jiwa. Gambaran ini, mendekati teori bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan penduduk.

DIKUTIP DARI KALTIM POST, SABTU, 26 MARET 2011

Artikel Terkait