Perkebunan Kelapa Sawit Berkontribusi Ekonomi dan Energi
SAMARINDA. Kegiatan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur hingga kini terus menunjukkan kontribusinya untuk kesejahteraan, pembangunan daerah, ekonomi dan energi.
"Untuk hulunya, perkebunan kelapa sawit mampu penyerapan tenaga kerja," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni pada Musyawarah Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Timur di Ballroom Mahakam 2 Hotel Harris Jalan Untung Suropati Samarinda, Rabu 27 April 2022.
Bahkan lanjutnya, dari capaian yang didapatkan pada tahun 2020 itu, PDRB sektor pertanian dalam arti luas meningkat 0,86 persen.
"Dimana 56,3 persenya diperoleh atau konstribusi subsektor perkebunan," sebut Sri Wahyuni, yang juga Ketua Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan (FKPB) Provinsi Kalimantan Timur.
Baginya, ini kontribusi yang tidak sedikit, tapi kontribusi yang cukup besar untuk sektor pengembangan kegiatan pertanian dalam arti luas.
Karenanya, Sri Wahyuni, meyakini Forum KPB ini membuat suatu komitmen bagaimana asesmen yang dilakukan menandakan subsektor perkebunan kelapa sawit yang dikelola itu adalah perkebunan yang berkelanjutan.
Karena menurut dia, kata-kata berkelanjutan berarti memastikan proses pengembangan kebun kelapa sawit, proses produksi sampai pemanfaatannya memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan dan kegiatan usaha berkelanjutan.
Sri Wahyuni menceritakan saat dirinya di Kutai Kartanegara, pernah mengunjungi perkebunan kelapa sawit di Kembang Janggut dan Kota Bangun yang secara mandiri menghasilkan energi (listrik) dari limbah kelapa sawit.
Kalau di Kota Bangun, lanjutnya, limbah kelapa sawit yang dihasilkan untuk pembangkit listrik masih diperuntukkan memenuhi kebutuhan pabrik dan rumah-rumah karyawan yang berada di sekitar perusahaan.
Sementara PT Rea Kaltim yang berada di Kembang Janggut mampu mensuplai listrik ke rumah-rumah warga setempat.
.
"Ini adalah contoh bagaimana kelapa sawit tidak saja bermanfaat untuk ekonomi nasional, industri dan turunannya, tapi limbahnya bermanfaat untuk energi dan dinikmati masyarakat sebagai bentuk pengelolaan perkebunan yang berkelanjutan," ungkapnya.
.
Artinya, tambah Sri Wahyuni, kegiatan perkebunan yang dilakukan bukan sekedar eksploitasi sumber daya alam, tapi juga menerapkan pembangunan yang berkelanjutan berasas lingkungan dan manfaat.
.
Musyawarah Forum KPB dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, Ketua Harian FKPB Yus Alwi Rahman, Gapki Kaltim, pimpinan OPD, lembaga/mitra pembangunan, LSM, para Ketua Pokja/Dewan Pakar Forum KPB. (yans/her/adpimprovkaltim)
SUMBER : SEKRETARIAT