Pengukuhan Pengurus KTNA Kaltim
SAMARINDA. Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak
kembali menegaskan agar organisasi petani dan nelayan semacam KTNA
(Kontak Tani Nelayan Andalan) harus siap mendukung pencapaian swasembada
pangan di daerah ini.
Penegasan itu disampaikan Awang Faroek Ishak dalam
pengukuhan/pelantikan Pengurus KTNA Kaltim periode 2014-2016 yang
dirangkai dengan pembukaan Forum Petani 2015 di pelataran Pendopo Lamin
Etam, Minggu (26/4).
Sesuai dengan nawa cita Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, menurut
Gubernur, dalam tiga tahun kedepan kemandirian dan ketahanan pangan
melalui pencapaian swasembada pangan harus terwujud.
"Presiden telah menargetkan pencapaian swasembada pangan dapat
diwujudkan dalam tiga tahun kedepan dan Kaltim melalui KTNA harus ikut
berperan untuk mendorong para pelaku utama di daerah meningkatkan
produktivitas," kata Awang Faroek Ishak.
Gubernur mengemukakan potensi kewilayahan dengan sumber daya alam dan
lahan yang ada harus mampu dikelola para petani dan nelayan untuk
meningkatkan produksi pertanian, sehingga ketersediaan pangan di daerah
mampu berkontribusi bagi pangan nasional.
Kemandirian pangan yang diupayakan pemerintah saat ini terdiri berbagai
komoditi diantaranya beras, jagung, kedelai dan singkong, daging serta
ikan. Terhadap semua komoditi tersebut, Kaltim sangat potensial untuk
dikembangkan.
"Sekarang bagaimana KTNA bersama para pelaku utama baik petani maupun
nelayan mampu lebih bersemangat dan giat meningkatkan produksi dan
produktivitas pertaniannya agar swasembada pangan tercapai," harap
Awang Faroek.
Selain itu, Gubernur mengimbau para pelaku utama bersama pelaku usaha
untuk meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian agar lebih tinggi.
Utamanya terlebih dulu produk pangan itu diolah, sehingga hasilnya atau
nilai jualnya lebih baik.
Awang juga berharap agar instansi terkait bersama organisasi yang
menaungi para petani baik petani peternak, petani pekebun, petani
tanaman pangan dan hortikultura maupun nelayan mampu mendorong agar
produk yang dihasilkan pelaku utama bernilai ekonomi tinggi.
"Peningkatan nilai jual komoditi melalui pengolahan terlebih dulu mampu
meningkatkan pendapatan pelaku utama, sehingga berimbas pada
peningkatan kesejahteraan juga memotivasi masyarakat untuk mau
menggeluti kegiatan pertanian di daerah," ungkapnya.
Gubernur menambahkan Pemprov Kaltim melalui instansi teknis terkait
terus berupaya memberikan dukungan melalui pemberian bantuan sarana dan
prasarana serta peralatan juga pelatihan dan pendidikan guna peningkatan
keterampilan serta pengetahuan petani dan nelayan.
Sementara itu Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin menyebutkan hingga 2014
sudah terdapat dua kabupaten yang mengalami surplus beras yakni Penajam
Paser Utara dan Kutai Kartanegara menyusul pada 2016 ditarget Kabupaten
Paser.
"Sedangkan jumlah pelaku utama di sektor pertanian hingga 2013 sebanyak
164.413 kepala keluarga (KK) atau berkurang sekitar 15.102 KK dari
data tahun 2003 sebanyak 180.000 KK yang diperkirakan setiap tahunnya
berkurang sekitar 1.510 KK petani," sebut Fuad Asaddin.
Pengurus KTNA Kaltim periode 2014-2016 dipimpin Harmanto didampingi
Sekretaris Ahsim Hamami dan Bendahara Ilhamdi Nur. Tampak hadir Ketua
Umum KTNA Nasional H Winarno Tohir.
Pelantikan pengurus KTNA Kaltim dan Forum Petani dirangkai dengan
Malam Tembang Kenangan dan dihadiri Pj Gubernur Kaltara Triyono Budi
Sasongko serta Sekprov Kaltim Dr H Irianto Lambrie dan sejumlah pimpinan
SKPD lingkup Pemprov Kaltim. (yans/sul/es/hmsprov).
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM