Pemprov Bantu Petani Plasma
SAMARINDA. Keinginan Pemprov Kaltim untuk membangun perkebunan kelapa sawit tampaknya tak hanya isapan jempol saja, itu dibuktikan dengan bantuan dana yang diberikan kepada petani plasma. Nilai total bantuan yang diberikan tak tanggung-tanggung, mencapai Rp1,7 triliun.
Bantuan itu akan disalurkan kepada petani sepanjang tahun 2010 ini melalui Bankaltim. Ini adalah bagian dari program Pemprov Kaltim mengembangkan Kaltim sebagai pusat agrobisnis dan industri yang berbasis pada pertanian.
Untuk jumlah
kredit ini pun meningkat dibanding tahun lalu yang hanya Rp 1,3 triliun,
itupun khusus untuk petani plasma kelapa sawit sebesar Rp503 miliar,
sisanya diperuntukkan ribuan koperasi di Kaltim untuk mengembangkan
usahanya sebagai salah satu ujung tombak perekonomian Kaltim.
"Saya
dapat laporan sudah tersalur Rp850 miliar. Itu artinya, geliat pebisnis
kita untuk beralih kepada bidang pertanian dalam arti luas sudah semakin
tinggi, dan tentunya hal ini menggembirakan dalam meningkatkan
perekonomian rakyat Kaltim," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Ia
berharap, para petani plasma untuk dapat memanfaatkannya sebaik
mungkin, sebab tak hanya kelapa sawit, karet dan plasma lainnya dapat
dikembangkan dengan meminjam kredit dari Bankaltim.
"Migas dan
tambang batu bara beberapa tahun ke depan akan habis. Beda pertanian
dalam arti luas, setiap tahunnya saya selalu dengar cerita petani yang
sukses, selalu mendapatkan untung yang berlipat, tak pernah merugi.
Kalau juga ada, hanya sedikit saja, itupun karena barangkali ada
kesalahan teknis saja," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Awang juga
mengajak kepada seluruh perkumpulan atau paguyuban suku, etnis maupun
yang lainnya di Kaltim, agar memiliki data base petani plasma yang dapat
dikembangkan lebih luas.
"Apakah kita tidak bangga kalau petani
dari jawa, bugis, banjar dan lainnya memiliki lahan kelapa sawit yang
luas, dan dapat menghidupi perkumpulan atau peguyubannya. Nah sekarang
mumpung Bankaltim siap menyalurkan kreditnya, segera laksanakan itu,"
tandasnya.
DIKUTIP DARI SAMARINDA POST, MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010