JAKARTA. Pemerintah Indonesia optimistis kedatangan tim
Environmental Protection Agency (EPA) pada Oktober mendatang dapat
memberikan peluang masuknya minyak sawit mentah (crude palm oil / CPO) ke dalam daftar produk ramah lingkungan.
EPA akan melihat langsung penanganan sawit di Indonesia.
Diharapkan tim EPA bisa mendapatkan informasi yang lebih faktual dan
akurat sehingga CPO bisa diterima di Asia Pasific Economic Cooperation
(APEC).
"Kita meminta mereka melihat fakta yang ada. Bahwa ternyata
penanganannya di sini seperti apa, bagaimana penggunaan lahan dan
sebagainya. Jadi jangan berdasarkan laporan yang tidak independen,
beserta asumsi yang keliru," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan Deddy Saleh di Jakarta, Jumat (21/9).
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sudah memberikan berbagai bukti
tertulis agar CPO dapat masuk ke dalam produk ramah lingkungan dan
dikenakan tarif bea masuk maksimal 5%.
Sayangnya beberapa negara anggota APEC belum menyetujui, karena masih ada perbedaan terkait tingkat emisi karbon.
"Dengan memberikan bukti tertulis saja sudah ada perubahan cara
berpikir mereka. Mereka sudah semakin terbuka dan bersedia datang ke
sini. Ini menunjukkan ada perubahan cara pandang. Mudah-mudahan
berdampak positif," kata Deddy.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, JUMAT, 21 SEPTEMBER 2012