(0541)736852    (0541)748382    disbun@kaltimprov.go.id

Pemerintah Minta DMSI Aktif Promosikan Green Campaigne Kelapa Sawit Indonesia

13 April 2012 Admin Website Artikel 4789
JAKARTA. Pemerintah meminta pengurus Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) secara aktif melakukan promosi green campaign kelapa sawit Indonesia dan dapat terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder perkelapasawitan lainnya.
 
"Beragam isu negative terkait dengan perkelapasawitan Indonesia membutuhkan peran serta aktif dari seluruh stake holder perkelapasawitan, terkait dengan hal ini, DMSI saya harapkan bisa meningkatkan perannya bersama pemerintah dalam menanggapi tuduhan EPA – NODA, EU Directive dan isu – isu lain terkait dengan perdagangan CPO dan turunan produk kelapa sawitnya," jelas Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono,MMA  pada acara pelantikan pengurus Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) periode tahun 2012 – 2015 di Kanpus Kementan, Jakarta (10/4)
 
Mentan berharap agar pengurus DMSI dapat lebih meningkatkan peran sertanya di dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan perkelapasawitan berkelanjutan dan bersama – sama dengan pemerintah aktif dalam mengimplementasikan ISPO baik di dalam maupun di luar negeri serta dapat terlibat aktif dalam perundang – undangan baik bilateral, trilateral, regional dan internasional dalam bidang perkelapasawitan.
 
Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas perkebunan mencapai 8,9 juta hektar  atau naik 34 kali lipat dari luas kebun sawit pada tahun 1979. Demikian juga dengan produksinya yang pada tahun 1979 baru sekitar 640 ribu ton, pada tahun 2011 telah mencapai 22,5 Juta ton atau naik 35 kali lipat.
 
Menurut Mentan, kondisi umum usaha perkebunan kelapa sawit tersebut cukup menggembirakan dan memberikan harapan, namun sekaligus menghadirkan permasalahan yang cukup besar dan mengganggu bahkan cukup mengancam yaitu gencarnya kampanye negatif yang mengisukan bahwa kelapa sawit Indonesia menyebabkan kerusakan hutan, mundurnya kualitas lingkungan, terancamnya habitat sawit langka, kerusakan aneka ragam hayati, terpinggirkannya penduduk lokal serta menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global.
 
"Menghadapi kondisi yang berkembang dengan dinamis tersebut, pemerintah bersama semua pemangku kepentingan menyadari untuk melakukan berbagai langkah yang terkoordinasi agar agribisnis kelapa sawit mampu memberikan manfaat secara optimal, salah satunya adalah pembentukan DMSI," kata Mentan
 
Organisasi DMSI dideklarasikan pertama kali di Nusa Dua Bali pada tanggal 7 Desember 2006 oleh pemangku kepentingan kelapa sawit. Adapun tujuan pembentukannya adalah untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pelaku usaha serta memfasilitasi perumusan regulasi dan kebijakan perkelapa sawitan nasional yang mampu membawa pelaku usaha untuk bersaing tangguh di pasar Internasional dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

SUMBER: SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

Artikel Terkait