Pemerintah Minta DMSI Aktif Promosikan Green Campaigne Kelapa Sawit Indonesia
13 April 2012
Admin Website
Artikel
4789
JAKARTA. Pemerintah meminta pengurus Dewan Minyak Sawit
Indonesia (DMSI) secara aktif melakukan promosi green campaign kelapa sawit Indonesia dan dapat
terus bekerjasama dengan seluruh stakeholder perkelapasawitan
lainnya.
"Beragam isu negative terkait dengan perkelapasawitan Indonesia
membutuhkan peran serta aktif dari seluruh stake holder perkelapasawitan, terkait dengan hal ini,
DMSI saya harapkan bisa meningkatkan perannya bersama pemerintah dalam menanggapi tuduhan EPA –
NODA, EU Directive dan isu – isu lain terkait dengan perdagangan CPO dan turunan produk kelapa
sawitnya," jelas Menteri Pertanian Dr. Ir. Suswono,MMA pada acara pelantikan pengurus Dewan
Minyak Sawit Indonesia (DMSI) periode tahun 2012 – 2015 di Kanpus Kementan, Jakarta
(10/4)
Mentan berharap agar pengurus DMSI dapat lebih meningkatkan peran
sertanya di dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan perkelapasawitan berkelanjutan dan
bersama – sama dengan pemerintah aktif dalam mengimplementasikan ISPO baik di dalam maupun di luar
negeri serta dapat terlibat aktif dalam perundang – undangan baik bilateral, trilateral, regional
dan internasional dalam bidang perkelapasawitan.
Sebagaimana diketahui,
saat ini Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan luas perkebunan
mencapai 8,9 juta hektar atau naik 34 kali lipat dari luas kebun sawit pada tahun 1979.
Demikian juga dengan produksinya yang pada tahun 1979 baru sekitar 640 ribu ton, pada tahun 2011
telah mencapai 22,5 Juta ton atau naik 35 kali lipat.
Menurut Mentan,
kondisi umum usaha perkebunan kelapa sawit tersebut cukup menggembirakan dan memberikan harapan,
namun sekaligus menghadirkan permasalahan yang cukup besar dan mengganggu bahkan cukup mengancam
yaitu gencarnya kampanye negatif yang mengisukan bahwa kelapa sawit Indonesia menyebabkan kerusakan
hutan, mundurnya kualitas lingkungan, terancamnya habitat sawit langka, kerusakan aneka ragam
hayati, terpinggirkannya penduduk lokal serta menjadi salah satu penyebab utama pemanasan
global.
"Menghadapi kondisi yang berkembang dengan dinamis tersebut,
pemerintah bersama semua pemangku kepentingan menyadari untuk melakukan berbagai langkah yang
terkoordinasi agar agribisnis kelapa sawit mampu memberikan manfaat secara optimal, salah satunya
adalah pembentukan DMSI," kata Mentan
Organisasi DMSI dideklarasikan
pertama kali di Nusa Dua Bali pada tanggal 7 Desember 2006 oleh pemangku kepentingan kelapa sawit.
Adapun tujuan pembentukannya adalah untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pelaku usaha
serta memfasilitasi perumusan regulasi dan kebijakan perkelapa sawitan nasional yang mampu membawa
pelaku usaha untuk bersaing tangguh di pasar Internasional dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan.
SUMBER: SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN
SUMBER: SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN