Jakarta - Pemerintah berusaha untuk mendorong laju
perkembangan sektor industri pengolahan (manufaktur) dan pertanian
untuk tahun 2011 nanti. Hal ini terkait adanya rencana untuk mencapai
percepatan pertumbuhan ekonomi yang pesat tahun depan.
Demikian
disampaikan oleh Menteri PPN/Bappenas, Armida Alisjahbana pada
konferensi pers yang dilaksanakan di kantor Bappenas, Jakarta
(29/12/2010).
"Untuk 2011 nanti, rencana kita adalah
melaksanakan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, didukung
oleh adanya pemantapan tata kelola dan sinergi antara pusat-daerah,"
ujar Armida.
Armida mengatakan bahwa jika dilihat dari sisi
pendekatannya, hal ini dilakukan demi memelihara momentum pertumbuhan
yang sudah ada di 2010 dipercepat lagi untuk 2011.
"Biar cepat,
kita harus fokus untuk mendorong beberapa sektor di 2011 nanti,
terutama industri pengolahan dan pertanian. Dari sisi RKP (rencana
kerja pemerintah) pun kita ingin mendorong itu," kata Armida.
"Kalau dua sektor ini kita usahakan untuk didorong, maka nanti akan ada multiplier effect.
Bahkan nanti sektor yang lainnya pun akan mengikuti. Ditambah ada
implikasi regional serta kesempatan kerja dari pengembangan sektor
tersebut," tambahnya.
Seperti diketahui penyerapan tenaga kerja,
sektor pertanian telah membuka kesempatan kerja sebanyak 41,5 juta
orang, industri pengolahan 13,8 juta orang, serta perdagangan 22,5 juta
orang.
"Maka itu perlu adanya pendorongan ke dua sektor tadi.
Namun, tentunya dibutuhkan infrastruktur dan investasi lagi," tutur
Armida.
Armida juga mengatakan bahwa, jika dua sektor tersebut
didorong oleh pemerintah, hal tersebut dapat menciptakan adanya
perkembangan industri lebih lanjut.
"Misalnya, dengan
perkebunan menghasilkan hilirisasi pengmbangan industri pengolahan.
Contohnya, di Sumatera banyak perkebunan kelapa sawit, nah dari hasil
kelapa sawit nanti ingin dicoba ke rantai yang lebih tinggi dengan
mengembangkan produk-produk turunannya. Dan diharapkan terjadi
multiplier efek didaerah bersangkutan. Karena ada pembukaan sektor baru
di daerah tersebut," jelas Armida.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, RABU, 29 DESEMBER 2010