Pelaku Industri dan Eksportir Kakao Ramai-ramai Bela Petani
14 April 2010
Admin Website
Artikel
4669
Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Piter Jasmin mengatakan sektor industri kakao mendukung penerapan BK kakao karena akan mendorong industri perkakaoan Indonesia.
#img1# "Kami berharap agar dana yang dihimpun dari bea keluar dapat digunakan untuk membantu para petani kakao terutama untuk meningkatkan produktivitas dan mutu biji kakao di Indonesia mengingat 90% perkebunan dimiliki petani perorangan," kata Piter dalam siaran persnya, Senin (12/4/2010).
Piter dengan tegas mengimbau agar para pedagang dan eksportir tidak membebankan BK kepada petani, karena petani yang seharusnya dibantu dan dilindungi justru dibebankan kepada trader atau industri yang di luar selama ini dianggap menikmati keuntungan dari kakao Indonesia.
"Seluruh anggota AIKI bersedia untuk menampung biji kakao dari petani dan pedagang dengan harga yang wajar," ucapnya.
Ia menambahkan pengenaan BK kakao akan membangkitkan industri kakao dalam negeri yang selama ini tidak terlalu berkembang agar bisa bangkit kembali. Selain itu, kebijakan ini akan mengundang investor untuk membangun pabrik pengolahan kakao di Indonesia.
"Kebijakan BK kakao ini tidak hanya bermanfaat untuk industri kakao tetapi juga para petani kakao. Ke depan jika industri kakao berkembang maka para petani mempunyai banyak pilihan untuk menjual biji kakao sehingga tidak bergantung kepada eksportir," jelasnya.
Sebelumnya Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Halim Abdul Razak mengatakan sebagai pelaku eksportir dan pedagang kakao, pihaknya menolak pemberlakuan bea keluar kakao karena akan memangkas harga jual kakao petani.
Sehingga bisa dibilang kebijakan tersebut justru akan merugikan petani, karena ada peluang pengenaan BK akan diteruskan pada harga jual kakao petani.
DIKUTIP DARI DETIK ONLINE, SENIN, 12 APRIL 2010