TANJUNG REDEB. Investasi perkebunan di Kabupaten Berau terus mengalami
kemajuan. saat ini setidaknya sudah ada 30 izin usaha perkebunan yang
diterbitkan pemkab. 16 diantaranya bahkan sudah beroperasi dengan
melakukan aktivitas penanaman dan beberapa diantaranya mulai memasuki
masa panen.
Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit itu harus diimbangi
dengan pembangunan pabrik kelapa sawit atau pabrik crude palm oil (CPO).
Untuk mendukung itu, Dinas Perkebunan (Disbun) Berau terus melakukan
pendampingan kepada sejumlah perusahaan yang memiliki kewajiban
membangun pabrik sebagai kelengkapan pembangunan kebun. Di tahun 2012
ini direncanakan satu pabrik CPO segera beroperasi di wilayah Kecamatan
Kelay.
Keberadaan pabrik itu untuk mendukung dua pabrik sebelumnya yang sudah
jalan, yaitu Pabrik CPO milik PT Tanjung Bunyu Perkasa di Talisayan dan
pabrik milik PT Hutan Hijau Mas di Kecamatan Segah. "Juga ada beberapa
pabrik lagi yang masih dalam tahap pembangunan dan ditarget rampung
beberapa tahun kedepan," ungkap Kepala Disbun Berau Basrie Sahrin saat
dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Seiring dengan pembangunan pabrik tersebut, Basrie berharap perusahaan
tidak hanya mengutamakan merekrut tenaga kerja lokal. Tetapi juga lebih
kepada menerima buah yang merupakan hasil kebun swadaya masyarakat.
Pasalnya tidak sedikit perusahaan perkebunan yang memiliki pabrik enggan
menerima panen masyarakat. "Ini yang saya tekankan agar pabrik juga
menerima buah dari kebun masyarakat," tegasnya.
Selain itu, Basrie juga mengingatkan kepada perusahaan yang beroperasi
di Berau untuk selalu bermitra dengan masyarakat melalui pembangunan
kebun plasma. Keberadaan kebun plasma dikatakan mantan kepala Badan
Lingkungan Hidup (BLH) itu, merupakan salah satu upaya menyejahterakan
masyarakat, terutama mereka yang bermukim di sekitar perusahaan
perkebunan.
Pihaknya juga terus melakukan pengawasan dalam pengelolaan kebun plasma
melalui koperasi. Ditegaskan Basrie, pengelolaan yang terakomodasi di
koperasi jauh lebih efektif, karena masyarakat memiliki dasar hukum yang
kuat dalam bermitra dengan perusahaan.
"Kita selalu melalukan pendampingan dalam kemitraan ini, sehingga
masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi terlibat langsung dalam
pembangunan perkebunan," tandasnya.
DIKUTIP DARI SAMARINDA POST, SENIN, 2 JULI 2012