Mentan: Kaltim Berkontribusi Besar Dalam Pembangunan Nasional
18 Mei 2012
Admin Website
Artikel
4147
BALIKPAPAN. Menteri Pertanian Suswono menilai,
kontribusi Kalimantan Timur bagi pembangunan nasional sangat luar biasa,
seiring dengan potensi sumber daya alam yang dikembangkan saat ini dan
pengembangan potensi lahan pertaninan yang cukup luas, Kaltim
berpotensi menjadi lumbung pangan nasional.
"Kontribusi Kaltim bagi pembangunan nasional luar biasa, demikian halnya kontribusi ke depan dengan pengembangan sektor pertanian, Kaltim akan menjadi yang luar biasa," ujar Suswono, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Proyek Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Timur, di Hotel Gran Senyiur, Selasa (15/5) malam.
Suswono, selaku Koordinator Wilayah Koridor III Kalimantan, mengungkapkan selain hal tersebut, untuk proyek MP3EI Koridor III Kalimantan, Kaltim juga merupakan provinsi dengan nilai investasi terbesar dari tiga provinsi lainnya.
"Meskipun mengalami penurunan nilai investasi, dari sekitar Rp900 triliun pada Februari lalu menjadi Rp740 triliun pada Mei ini. Namun secara keseluruhan Koridor Kalimantan masih terbesar diantara koridor yang lainnya, dan Kaltim dengan empat lokus projectnya menempati posisi teratas diantara tiga provinsi lainnya," katanya.
Suswono mengimbau kepada Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Kaltim, untuk terus berkoordinasi dengan Tim Kerja Koridor III Kalimantan dan KP3EI Pusat. Selain itu juga terus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proyek MP3EI dan menyiapkan rekomendasi kebijakan dalam rangka akselerasi dan percepatan proyek-proyek MP3EI di Kalimantan dan Kaltim pada khususnya.
"Tim kerja itu harus terus bersinergi dengan pemerintah pusat agar apa yang diinginkan Presiden untuk proyek-proyek MP3EI di Indonesia khususnya di Kalimantan bisa berjalan dengan baik," imbaunya.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, memaparkan progress empat lokus project yang ada di Kaltim, yakni lokus 1, terdiri dari Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, jenis proyek bauksit, alumina, kepala sawit, batubara, dan perkayuan dengan nilai investasi sebesar Rp111,59 triliun. Selanjutnya, lokus 2, Kota Balikpapan dan sekitarnya (kelapa sawit, migas, perkayuan, Rp159,50 trilliun). Kemudian, lokus 3, Rapak dan Ganal (Rp70 trilliun). Dan terakhir adalah lokus 4, di Selatan Kaltim (project kereta api, batubara dan Jalan Trans Kalimantan, Rp. 61,15 trilliun).
Selain keempat lokus project tersebut, Pemprov Kaltim juga terus mengembangkan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas, yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Salah satu proyek pertanian yang sedang berjalan saat ini adalah food and rice estate, yang juga masuk dalam program pemerintah pusat untuk ketahanan pangan di Kaltim dan Indonesia.
"Selain pembangunan di bidang infrastruktur jalan dan jembatan untuk pembenahan interkoneksi di Kaltim, Pemprov juga berkomitmen untuk melakukan pembangunan di sektor pertanian dalam arti luas, yang didukung dengan potensi lahan pertanian yang sangat luas di Kaltim. Sejumlah program sudah kita jalankan, seperti food and rice estate di 10 kabupaten di Kaltim, kemudian integrasi perkebunan kelapa sawit dengan ternak sapi, dan budidaya perikanan air tawar eks lahan tambang," jelas Awang Faroek.
Dalam kesempatan tersebut, Awang Faroek meminta kepada peserta Rakor Percepatan Pelaksanaan Proyek MP3EI di Kaltim, agar bisa melaksanakan amanat dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk proyek-proyek MP3EI.
"Sebagaimana kita ketahui, Pak SBY menginginkan proyek-proyek MP3EI tidak boleh ada yang mangkrak. Mari kita bersama-sama mensukseskan pembangunan proyek MP3EI khususnya di Koridor III Kalimantan dan Kaltim," pintanya.
Rakor Percepatan Pelaksanaan Proyek MP3EI di Kaltim diikuti oleh bupati/walikota se Kaltim, Kepala SKPD lingkup Pemprov Kaltim, dan SKPD terkait dari kabupaten/kota. (her/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM
"Kontribusi Kaltim bagi pembangunan nasional luar biasa, demikian halnya kontribusi ke depan dengan pengembangan sektor pertanian, Kaltim akan menjadi yang luar biasa," ujar Suswono, dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Proyek Masterplan Perluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Timur, di Hotel Gran Senyiur, Selasa (15/5) malam.
Suswono, selaku Koordinator Wilayah Koridor III Kalimantan, mengungkapkan selain hal tersebut, untuk proyek MP3EI Koridor III Kalimantan, Kaltim juga merupakan provinsi dengan nilai investasi terbesar dari tiga provinsi lainnya.
"Meskipun mengalami penurunan nilai investasi, dari sekitar Rp900 triliun pada Februari lalu menjadi Rp740 triliun pada Mei ini. Namun secara keseluruhan Koridor Kalimantan masih terbesar diantara koridor yang lainnya, dan Kaltim dengan empat lokus projectnya menempati posisi teratas diantara tiga provinsi lainnya," katanya.
Suswono mengimbau kepada Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Kaltim, untuk terus berkoordinasi dengan Tim Kerja Koridor III Kalimantan dan KP3EI Pusat. Selain itu juga terus mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proyek MP3EI dan menyiapkan rekomendasi kebijakan dalam rangka akselerasi dan percepatan proyek-proyek MP3EI di Kalimantan dan Kaltim pada khususnya.
"Tim kerja itu harus terus bersinergi dengan pemerintah pusat agar apa yang diinginkan Presiden untuk proyek-proyek MP3EI di Indonesia khususnya di Kalimantan bisa berjalan dengan baik," imbaunya.
Sebelumnya, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, memaparkan progress empat lokus project yang ada di Kaltim, yakni lokus 1, terdiri dari Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, jenis proyek bauksit, alumina, kepala sawit, batubara, dan perkayuan dengan nilai investasi sebesar Rp111,59 triliun. Selanjutnya, lokus 2, Kota Balikpapan dan sekitarnya (kelapa sawit, migas, perkayuan, Rp159,50 trilliun). Kemudian, lokus 3, Rapak dan Ganal (Rp70 trilliun). Dan terakhir adalah lokus 4, di Selatan Kaltim (project kereta api, batubara dan Jalan Trans Kalimantan, Rp. 61,15 trilliun).
Selain keempat lokus project tersebut, Pemprov Kaltim juga terus mengembangkan pembangunan sektor pertanian dalam arti luas, yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Salah satu proyek pertanian yang sedang berjalan saat ini adalah food and rice estate, yang juga masuk dalam program pemerintah pusat untuk ketahanan pangan di Kaltim dan Indonesia.
"Selain pembangunan di bidang infrastruktur jalan dan jembatan untuk pembenahan interkoneksi di Kaltim, Pemprov juga berkomitmen untuk melakukan pembangunan di sektor pertanian dalam arti luas, yang didukung dengan potensi lahan pertanian yang sangat luas di Kaltim. Sejumlah program sudah kita jalankan, seperti food and rice estate di 10 kabupaten di Kaltim, kemudian integrasi perkebunan kelapa sawit dengan ternak sapi, dan budidaya perikanan air tawar eks lahan tambang," jelas Awang Faroek.
Dalam kesempatan tersebut, Awang Faroek meminta kepada peserta Rakor Percepatan Pelaksanaan Proyek MP3EI di Kaltim, agar bisa melaksanakan amanat dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk proyek-proyek MP3EI.
"Sebagaimana kita ketahui, Pak SBY menginginkan proyek-proyek MP3EI tidak boleh ada yang mangkrak. Mari kita bersama-sama mensukseskan pembangunan proyek MP3EI khususnya di Koridor III Kalimantan dan Kaltim," pintanya.
Rakor Percepatan Pelaksanaan Proyek MP3EI di Kaltim diikuti oleh bupati/walikota se Kaltim, Kepala SKPD lingkup Pemprov Kaltim, dan SKPD terkait dari kabupaten/kota. (her/hmsprov)
SUMBER : HUMAS PROV. KALTIM