Mengenal Aren Genjah Kutai Timur
19 Juli 2018
Admin Website
Artikel Perkebunan
18377
Aren (Arenga pinnata, MERR) termasuk jenis tanaman palma yang
serbaguna dan tersebar pada hampir seluruh wilayah Indonesia. Tumbuh
pada ketinggian 0-1500 meter di atas permukaan laut. Aren juga dapat
dibudidayakan sebagai tanaman sela dan reboisasi untuk konservasi lahan,
tanpa menimbulkan persaingan dengan tanaman pangan lainnya.
Aren Genjah Kutim telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul dengan SK. No. 3879/Kpts/SR.120/9/2011 tanggal 14 September 2011. Aren Genjah Kutim merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur, dengan penyebaran yang luas terdapat di Kecamatan Teluk Pandan.
Potensi produksi benih per pohon benih adalah + 4.000 butir. Tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit, wilayah pengembangannya adalah pada lahan kering iklim basah, air tanah dangkal, dan curah hujan 1000-1500 mm per tahun dengan bulan kering < 6 bulan kering.
Aren Genjah Kutim memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi karena setiap mayang dapat menghasilkan nira > 12 liter/hari dengan lama penyadapan >2 bulan/mayang. Bagian yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah nira yang biasanya dibuat gula cetak atau gula semut. Pada daerah lain nira dibuat tuak atau captikus. Saat ini sudah mulai digalakkan untuk pembuatan alkohol teknis atau bio fuel.
Karakteristik Aren Genjah Kutim yaitu: pohonnya dan mulai berproduksi sekitar 5-6 tahun. Ciri khas ini menjadi nilai tambah dan pembeda dengan Aren tipe Dalam.
Saat ini, varietas aren Genjah Kutim telah dikembangkan pada beberapa daerah di Indonesia, antara lain Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Sulawesi Utara.
Potensi produksi benih pohon induk aren Genjah Kutim adalah 4.032 butir/pohon, dan dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 12-13 ha.
Produk tanaman aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor jika diusahakan secara serius. Semua bagian tanaman dapat diolah menjadi berbagai produk pangan dan non pangan. Salah satu produk non pangan dari aren adalah bioetanol yang diolah dari nira.
SUMBER : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN
Aren Genjah Kutim telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggul dengan SK. No. 3879/Kpts/SR.120/9/2011 tanggal 14 September 2011. Aren Genjah Kutim merupakan tanaman asli Kabupaten Kutai Timur, dengan penyebaran yang luas terdapat di Kecamatan Teluk Pandan.
Potensi produksi benih per pohon benih adalah + 4.000 butir. Tanaman ini tahan terhadap hama dan penyakit, wilayah pengembangannya adalah pada lahan kering iklim basah, air tanah dangkal, dan curah hujan 1000-1500 mm per tahun dengan bulan kering < 6 bulan kering.
Aren Genjah Kutim memiliki manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi karena setiap mayang dapat menghasilkan nira > 12 liter/hari dengan lama penyadapan >2 bulan/mayang. Bagian yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah nira yang biasanya dibuat gula cetak atau gula semut. Pada daerah lain nira dibuat tuak atau captikus. Saat ini sudah mulai digalakkan untuk pembuatan alkohol teknis atau bio fuel.
Karakteristik Aren Genjah Kutim yaitu: pohonnya dan mulai berproduksi sekitar 5-6 tahun. Ciri khas ini menjadi nilai tambah dan pembeda dengan Aren tipe Dalam.
Saat ini, varietas aren Genjah Kutim telah dikembangkan pada beberapa daerah di Indonesia, antara lain Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat dan Sulawesi Utara.
Potensi produksi benih pohon induk aren Genjah Kutim adalah 4.032 butir/pohon, dan dapat digunakan untuk pengembangan aren seluas 12-13 ha.
Produk tanaman aren memiliki nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor jika diusahakan secara serius. Semua bagian tanaman dapat diolah menjadi berbagai produk pangan dan non pangan. Salah satu produk non pangan dari aren adalah bioetanol yang diolah dari nira.
SUMBER : PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN