
SAMARINDA. Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi mengatakan
Provinsi Kaltim diberikan anugerah sumber daya alam yang melimpah,
begitu juga dengan potensi perkebunannya. Hingga saat ini sektor
perkebunan telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kaltim
sebesar 11 persen, bersumber dari sektor on palm 4 persen dan industri
pengolahannya 7 persen.
Rusmadi mengharapkan ke depan sektor
perkebunan kontribusinya semakin meningkat, bukan saja dari
produk-produk bahan baku mentahnya, tetapi juga industri pengolahannya.
Saat ini areal perkebunan kelapa sawit sudah mencapai 1,1 juta hektar
dan ini berpotensi besar untuk menjadi bahan baku dalam industri
pengolahan crude palm oil (CPO) menjadi produk-produk turunan, seperti
minyak goreng, margarin, cosmetik dan produk lainnya.
Lanjut Rusmadi, Kaltim tidak boleh puas
hanya dengan mampu mengekspor bahan mentah seperti CPO saja. Pemerintah
telah bekerja keras agar ke depan Kaltim mampu mengekspor hasil turunan
produksi dari produk CPO.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy di
Kabupaten Kutai Timur merupakan kawasan industri masa depan Kaltim yang
memang dipersiapkan untuk mengolah produk CPO menjadi produk-produk
turunan dan kita berharap pengembangan sektor perkebunan dan pertanian
dengan memperhatikan aspek lingkungannya. Mulai dari pengolahan lahannya
dengan zero burning atau tidak ada pembakaran lahan sampai aspek
lingkungan pasca produksi CPO maupun produk turunannya nanti.
"KEK Maloy yang sekarang ini dalam
proses pembangunan, diharapkan mampu menjadi masa depan Kaltim yang akan
memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
Kaltim," kata Rusmadi.
Dikatakan, sebagai kawasan strategis
nasional, maka wajar jika infrastruktur pendukung di kawasan Maloy
terus dibangun. Bahkan, saat ini pembangunan terus dilakukan dengan
cepat. Karena itu, semua infrastruktur pendukung pun terbangun, seperti
infrastruktur jalan sepanjang 17 km menuju kawasan tersebut telah
dibangun, termasuk jalan trans Kalimantan. Adapun pembangunan jalan
tersebut dibangun murni menggunakan APBN.
"Selain itu, melalui APBN juga akan
mendukung pembangunan infrastruktur pelabuhan multipurpose. Dengan
tujuan untuk pengembangan industri kelapa sawit dan hilirisasi industri
batu bara," pungkas Rusmadi. (mar/sul/es/humasprov)
SUMBER : SEKRETARIAT