JAKARTA. Peneliti dari
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, Winarna mengungkapkan lahan
gambut memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan bagi pengembangan
kelapa sawit.
Dari hasil penelitian diketahui potensi kelapa sawit padai
berbagai tipe gambut cukup tinggi antara 12-27 ton ton Tandan Buah Segar
(TBS) per hektare pertahun, katanya, di Jakarta, Kamis (15/3).
Sedangkan rata-rata rendemen minyak sawit berkisar antara 21-23
persen atau 2 persen lebih rendah dibandingkan tanah mineral. "Tanaman
kelapa sawit juga toleran terhadap sifat-sifat gambut," katanya dalam
seminar "Lahan Gambut: Maslahat atau Mudharat?" yang diselenggarakan
Forum Wartawan Pertanian (Forwatan).
Dikatakannya, saat ini sekitar 20 juta hektar lahan gambut
tersebar di Indonesia terutama di Sumatra dan Kalimantan. Dari luasan
tersebut, lanjutnya, baru sekitar 700-800 ribu ha yang dimanfaatkan
untuk budidaya kelapa sawit dari total luas perkebunan kelapa sawit
Indonesia 7,8 juta ha.
Winarna mengakui, pemanfaatan lahan gambut untuk kelapa sawit
memiliki berbagai kendala terkait sifat-sifat gambut yang kurang
mendukung pertumbuhan tanaman.
"Oleh karena itu diperlukan penerapan 'best management
practices' untuk pengembangan kelapa sawit di gambut yang
berkelanjutan," katanya.
Menurut dia, tata air yang efektif merupakan kunci memperoleh
produktivitas kelapa sawit yang tinggi pada lahan gambut. Selain itu,
lanjutnya, harus didukung infrastruktur jalan dan jembatan, pemupukan
serta kultur teknis standar.
Guru Besar Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultan Pertanian
IPB, Prof Dr Supiandi Sabiham menyatakan, optimalisasi pengembangan
kebun dan industri minyak sawit pada lahan gambut telah memberikan
kesempatan kerja sebanyak satu orang per empat hektare.
Dengan demikian, lanjutnya, dari 1,2 juta hektare perkebunan
kelapa sawit mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 300 ribu orang, belum
termasuk untuk lapangan pekerjaan penunjangnya.
"Selain itu pengembangan pertanian di lahan gambut telah
memberikan sumber pendapatan yang cukup signifikan khususnya dari
sayuran dan buah-buahan serta tanaman perkebunan terutama kelapa sawit,"
katanya.
Dikatakannya, dari luasan lahan gambut sekitar 15 juta hektare
sektiar 9 juta hektare sesuai syarat untuk usaha pertanian. Namun
demikian, lanjutnya, yang sudah dibuka dan dikembangkan baru sekitar 0,5
juta hektare untuk tanaman pangan yang dikelola petani transmigran
serta 1,2 juta hektare untuk perkebunan khususnya kelapa sawit.
DIKUTIP DARI MEDIA INDONESIA, KAMIS, 15 MARET 2012